Rukun Ibadah Umroh

Sebutkan Rukun Ibadah Umroh Sesuai Syariat Islam

Pada saat menunaikan ibadah haji dan umroh di Baitullah maka jamaah harus mengerjakan kegiatan yang sesuai dengan urutannya. Dimana, salah satu urutan dari kedua ibadah tersebut, seperti tawaf, sa’I maupun tahallul. Mungkin jamaah yang sering mengerjakan ibadah umroh pastinya sudah tahu tentang urutan tersebut. Akan tetapi, bagi umat islam yang belum pernah sama sekali ibadah umroh pastinya akan sedikit kaku dan ragu dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan pemberangkatan ke Baitullah, jamaah bisa mengetahui sebutkan rukun ibadah umroh sesuai syariat islam wajib diketahui.

Rukun Ibadah Umroh

Rukun ibadah umroh merupakan salah satu urutan didalam pelaksaakan kegiatan ibadah yang harus dikerjakan oleh jamaah dengan tertib dan tepat. Yang maa, kedua rukun tersebut adalah bagian dari ketentuan syariat islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para umatnya ketika sedang menjalankan ibadah haji maupun umroh pada masa itu. Dimana, banyak sekali para jamaah yang telah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah umroh dari seluruh dunia. Sehingga tak heran apabila Masjidil Haram tidak pernah sepi dari umat islam yang sedang melakukan ibadah.

Seperti yang telah ketahui bahwa menunaikan ibadah haji hukumnya adalah wajib. Maksud dari kata wajib ini bertujuan para umat islam yang telah memenuhi syarat ibadah tersebut.

Allah SWT telah berfirman dalam surat Ali’Imran ayat 97:

      كَفَرَ وَمَنْ ۚسَبِيلًا إِلَيْهِ اسْتَطَاعَ مَنِ الْبَيْتِ حِجُّ النَّاسِ عَلَى وَلِلَّهِ ۗآمِنًا كَانَ دَخَلَهُ وَمَنْ ۖإِبْرَاهِيمَ مَقَامُ بَيِّنَاتٌ آيَاتٌ فِيهِ

                                                                                                                                        الْعَالَمِينَ عَنِ غَنِيٌّ اللَّهَ فَإِنَّ

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Sebutkan Rukun Ibadah Umroh

Berikut ini sebutkan rukun ibadah umroh yang harus dilaksanakan bagi umat islam untuk beribadah kepada Allah SWT, diantaranya:

Ihram

Rukun ibadah umroh pertama yang bisa dikerjakan oleh para jamaah adalah ihram. Dimana, jamaah ketika sudah melakukan niat ihram maka harus menghindari sesuatu yang dilarang selama berihram. Selain itu, pakaian yang digunakan harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan baik laki-laki atau perempuan.

Adapun bacaan niat haji dan umroh, yaitu:

Haji

                                                                                                   الْحَجَّ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ تَعَالَى لِلهِ بِهِ وَأَحْرَمْتُ الْحَجَّ نَوَيْتُ

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma hajjan

Artinya: “Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku sambut panggilanMu ya Allah untuk berhaji.”

Umroh

                                                                                              بعُمْرَة اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ تَعَالَى تَلِلهِ بِهَا وَأَحْرَمْتُ العُمْرَةَ نَوَيْتُ

Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.

Artinya: “Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berumrah.”

Wukuf

Berangkat ke padang arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf merupakan bagian dari rukun ibadah umroh dikerjakan oleh jamaah. Walaupun sekarang pembahasannya tentang rukun haji dan umroh, tapi wukuf ini termasuk bagian kegiatan ibadah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzhulhijjah yang bertepatan dengan hari raya idul adha. Arti dari wukuf sendiri adalah berdiam diri atau berhenti di padang arafah dengan keadaan ihram.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi:

                                                         حَجُّـهُ تَمَّ فَقَدْ جُمَعٍ ليلةِ من الفَجْرِ طُلُوْعِ قبلَ عرفةَ لَيْلَةَ اَدْرَكَ فمن عرفةُ الحجُّ

Artinya: “Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam’in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji.” (HR At-Tirmidzi).

Kegiatan dalam ibadah wukuf, para jamaah akan mendengarkan khutbah, berdoa, memperbanyak shalawat, istighfar dan shalat.

Tawaf

Dalam melaksanakan kegiatan ibadah tawaf di Baitullah menjadi rukun ibadah umroh yang benar adalah sesuai tuntutan dikerjakan bagi para jamaah selama waktu tawaf ditentukan. Dimana, jamaah akan melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Tiga putaran awal dilakukan lari kecil dan pada putaran keempat, lima, enam sampai ketujuh harus berjalan santai dengan tertib.

Para jamaah haji dan umroh tentuya harus tepat dalam menjalankan ibadah tawaf. Dimana, posisi titik awal harus sejajar dengan hajar aswad dan berjalan searah jarum jam serta posisi Ka’bah berada disebelah kiri dari jamaah itu sendiri. Kemudian, selama mengelilingi Ka’bah, jamaah bisa membacakan doa-doa tertentu selama melaksanakan tawaf. Apabila proses pelaksanaan kegiatan tawaf telah selesai, maka dilanjutkan dengan berdoa dan juga shalat dibelakang maqam Ibrahim sebelum melanjutnya kegiatan berikutnya yaitu mempersiapkan perjalanan menuju bukit shafa untuk mengerjakan ibadah sa’i.

Sa’i

Adapun, rukun ibadah umroh yang benar adalah untuk ketiga yaitu menunaikan ibadah sa’i dari bukit shafa ke marwah bersama para rombongan dan pembimbing yang selalu membantu menuntun untuk mengerjakan kegiatan ibadah sa’i. Para jamaah akan melaksanakan ibadah sa’I dimulai dari bukit shafa ke bukit marwah sebanyak tujuh kali putaran yang dilakukan dengan cara lari kecil. Setiap ketika telah sampai pada yamani, jamaah bisa berdoa kepada Allah SWT dengan menghadap ke Ka’bah. Selama proses ibadah sa’i, hindari berbincang dengan yang lain atau melakukan aktivitas lainnya.

Tahallul

Setelah menyelesaikan ibadah tawaf dan sa’i bersama para jamaah dari satu rombongan, rukun ibadah umroh bagian keempat yaitu tahallul. Dimana, para jamaah akan melakukan kegiatan potong rambut sebagai tanda bahwa mereka telah menyelesaikan ibadah umroh. Cara potong rambut untuk jamaah laki-laki bisa setengahnya dan digundul, sedangkan potong rambut bagi jamaah perempuan hanya beberapa helai saja.

Tertib

Kesimpulan dalam mengerjakan ibadah umroh tentu harus tertib dikarenakan termasuk bagian dari rukun ibadah umroh harus rapih tidak semberawut. Ini maksudnya adalah jamaah harus melaksanakan kegiatan umroh sesuai urutan jangan sampai terlewatkan. Selain itu, proses dalam pelaksanaan umroh harus tenang dan tidak bedesak-desak atau mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

Jadi, itulah pembahasan sebutkan rukun ibadah umroh sesuai syariat islam kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

 

Comments

Leave a Reply