6 Syarat Haji dan Umroh yang Sah Sesuai Hukum Islam
Masjidil Haram memang kerap dijadikan sebagai tempat ibadah melaksanakan rukun islam ke lima yang dikerjakan oleh umat islam di seluruh dunia. Setiap tahun, Masjidil Haram tak lepas dari keramaian para jamaah dari berbagai negara yang sedang melaksanakan haji. Begitun pun hari-hari biasa, banyak juga jamaah yang sedang melaksanakan ibadah umroh. Nah, bagi Anda yang memiliki rencana untuk pergi ke baitullah untuk mengerjakan kedua ibadah tersebut maka harus paham wajib dan sahnya terlebih dahulu. Yuk, simak pembahasan 6 syarat haji dan umroh yang sah sesuai hukum islam.
Syarat Haji dan Umroh
Syarat haji dan umroh merupakan salah satu ketentuan islam yang wajib ditaati oleh umat islam dalam menjalankan ibadah di Masjidil Haram. Kedua ibadah tersebut tentunya telah banyak dikerjakan oleh umat muslim dikarenakan sebuah kewajibkan dari Allah SWT. Maka tak heran jika haji maupun umrah telah menjadi satu satu ibadah yang paling utama. Dimana, banyak sekali umat muslim dari seluruh dunia telah menjalankan haji dan umrah yang merupakan ibadah dengan mengikuti beragam kegiatan sesuai dengan rangkaian yang telah ditentukan didalam rukun islam itu sendiri.
Untuk mengunjungi Masjidil Haram sendiri kini sangat mudah dilalui. Pasalnya, akses penerbangan dalam pemberangkatan ibadah haji maupun rumah dapat berjalan dengan lancar. Sehingga para jamaah akan lebih aman dan nyaman selama perjalan menuju Makkah. Walaupun, proses pemberangkatan membutuhkan waktu tidak sebentar dan harus melakukan menyiapkan persyaratan perjalanan yang wajib dimiliki oleh para jamaah, seperti paspor dan sebagainya.
Wajib Syarat Haji dan Umroh
Berikut ini, wajib syarat haji dan umroh yang harus dilaksanakan bagi umat islam untuk beribadah kepada Allah SWT, diantaranya:
Beragama Islam
Wajib syarat haji dan umroh pertama yang bisa dikerjakan oleh umat beragama islam. Dimana, orang yang memeluk agama islam bisa beribadah di tanah suci dengan mengerjakan berbagai macam kegiatan ibadah sesuai tuntutannya, selain daripada rukun islam itu sendiri.
Telah Baligh
Umat islam yang telah baligh boleh mengerjakan ibadah tawaf maupun sai di baitullah. Karena itu bagian dari wajib syarat haji dan umroh yang patut diketahui. Ciri-ciri orang yang sudah baligh, dimana seorang laki-laki yang sudah mimpi basah, sedangkan perempuan telah haid. Akan tetapi, ketika para orangtua membawa anaknya dibawah umur ikut ibadah haji maka tetap sah namun tidak termasuk pada bagian dari rukun islam.
Berakal Sehat
Adapun, wajib syarat haji dan umroh selanjutnya adalah berakal sehat. Bagi umat muslim yang berakal sehat tidak mengalami gangguan jiwa boleh melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dan juga bisa ikut kegiatan rangkaian kedua ibadah tersebut.
Merdeka
Wajib syarat haji dan umroh selain daripada berakal sehat yaitu merdeka. Adanya syarat satu ini karena pada jaman dahulu masih banyak orang yang dijadikan perbudak oleh para tuannya untuk dikerjakan sebagai seperti pembantu. Namun, apabila orang perbudak telah dimerdekakan, maka bisa dibolehkan ibadah di tanah suci.
Mampu
Umat islam yang sudah mampu dalam finansial maupun fisik maka diwajibkan mengerjakan haji ataupun umroh. Karena itu merupakan wajib syarat haji dan umroh yang menjadi ketentuannya. Maksud dari pada finansial disini adalah bekal untuk keluarga yang ditinggalkan dan juga perjalanan selama akan mengerjakan kedua ibadah tersebut.
Mahram
Bagi wanita yang beraga islam ketika ingin berangkat ibadah umroh maupun haji, maka harus didamping oleh mahramnya. Mengapa? Sebab, wajib syarat haji dan umroh untuk perempuan yaitu didamping oleh mahram, seperti suami, anak, kakak mapun adik kandung atau bahkan orangtuanya. Namun, apabila tidak ada mahram, maka boleh ditemani oleh sahabat perempuannya.
Sah Syarat Haji dan Umroh
Selain daripada wajib, umat islam yang ingin beribadah di Baitullah ketika umroh maupun haji tentu harus mengetahui pedoman didalam kegiatan daripada ibadah itu sendiri. Berikut ini, sah syarat haji dan umroh, diantaranya:
Tempat
Tempat untuk melaksanakan kegiatan ibadah haji dan umroh berada di Tanah Suci. Beberapa rangkain kegiatan yang harus dikerjakan, diantaranya:
Tawaf di Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran
Melaksanakan ibadah sa’I dari bukit shafa ke marwah
Wukuf di Padang Arafah
Melempar Jumroh di Jamarat
Mabit di Muzdalifah dan Mina
Tahalul untuk mencukur rambut di Makkah
Waktu
Adapun, waktu melaksanakan ibadah haji dan umroh tentu sangat berbeda. Dimana, waktu khusus bagi haji tentu tidak sembarangan dan harus tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah yang sering disebut dengan miqat zamani. Sedangkan waktu untuk umroh bisa dikerjakan sepanjang tahun. Akan tetapi, waktu umroh paling bagus adalah di bulan Ramadhan.
Ketika ada salah satu jamaah perempuan memiliki udzur saat melaksakan ibadah haji maupun umrah dikarenakan mensturasi maka mereka boleh tidak melanjutkan kegiatan tawaf setelah mensturasi itu selesai.
Nah, itulah pembahan 6 syarat haji dan umroh yang sah sesuai hukum islam dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.