Syarat Badal Umroh

Syarat Badal Umroh Beserta Pelaksanaannya

Melaksanakan ibadah umroh memang menjadi impian bagi umat muslim di seluruh dunia. Dimana, umroh adalah salah satu ibadah yang paling baik disisi Allah SWT dan mendapatkan pahala yang sangat luas biasa. Tidak semua umat islam bisa menjalankan umroh di Baitullah dikarenakan waktu, finansial dan fisik yang menjadi kendalanya. Lantas, bagaimana jika tidak bisa berangkat karena faktor fisik? Yuk, simak pembahasan syarat badal umroh beserta pelaksanaannya yang patut diketahui.

Syarat Badal Umroh

Syarat badal umroh merupakan salah satu perwakilan dalam melaksanakan ibadah umroh yang dilakukan oleh seseorang yang telah ditunjuk. Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa orang yang sakit bisa menjalankan ibadah umroh dengan cara dibadalkan. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki rencana untuk ibadah umroh tetapi kondisi fisik tidak memungkinkan maka boleh menunjuk seseorang untuk membadalkannya.

Rasulullah SAW telah bersabda didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Tirmidzi.

“Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu umroh, haji, dan perjalanan. Beliau menjawab, Hajikanlah ayahmu, dan Umrohkanlah” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, , Nasa’i).

Syarat Badal Umroh

Berikut ini, syarat badal umroh yang bisa dilakukan sesuai tuntutan islam, yaitu:

Menunjuk seseorang yang sudah pernah umroh untuk mewakilkan dalam melaksanakan ibadah umroh.

Dalam melaksanakan badal umroh hanya untuk 1 orang saja. Akan tetapi, jika terdapat membadal 2 orang, maka harus dikerjalan dua kali juga.

Untuk membadalkan umroh bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan.

Orang yang akan dibadalkan umroh bisa dilaksanakan ketika seseorang ingin berangkat umroh namun kondisi fisik tidak memungkinan.

Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah

Setelah membaca pembahasan syarat badal umroh, tak salahnya kita harus pahami juga tatacaranya. Ada beberapa urutan dalam melaksanakan ibadah umroh yang harus dijalankan oleh jamaah. Beriku ini, adalah tata cara umroh sesuai Sunnah, yaitu:

Keadaan Suci

Tata cara umroh sesuai Sunnah yang pertama adalah keadaan suci. Ini artinya adalah sebelum waktu menjalankan kegiatan umroh, jamah harus mandi terlebih dahulu.

Bersih dari hadas besar dan kecil maupun junub tujuannya adalah supaya seluruh anggota badan harus dalam keadaa bersih alis suci.

Memakai Pakian Ihram Beserta Niat

Tata cara umroh sesuai Sunnah yang kedua adalah memakai pakaian ihram beserta niat. Setelah bersih keadaan suci, jamaah harus menggunakan pakaian ihram yang tidak dijahit.

Dimana, jamaah laki-laki memakai 2 pakaian ihram dengan cara rida (menutup bagian pundak kiri secara menyilang) dan cara idhtiba menutup bagian bawah.

Sedangkan jamaah wanita memakai pakaian ihma harus menutup seluruh tubuh tanpa terkecuali wajah dan telapak tangan.

Membaca Talbiyah

Setelah membaca niat di miqat, tata cara umroh sesuai Sunnah yang kedua adalah membaca talbiyah. Maksudnya adalah jamaah bisa membaca talbiyah pada saat akan menjalankan ibadah umroh ke Baitullah.

Adapapun do’a bacaan talbiyah ini, yaitu:

Memasuki Masjidil Haram

Tata cara umroh sesuai Sunnah yang keempat adalah memasuki masjidil haram. Setelah membaca talbiyah selama perjalanan menuju Baitullah, jamaah harus membaca doa masjid terlebih dahulu.

Kemudian, apabila kondisi sangat kondusip, jamaah harus mendekati, mengusap serta mencium hajar aswad sambil berdoa.

Melaksanakan Tawaf

Tata cara umroh sesuai sunnah yang kelima adalah melaksanakan tawaf. Setelah menciup batu hajar aswad, jamaah melanjutkan melaksanakan tawaf sebanyak 7 putaran.

Dalam melaksanakan ibadah tawaf, jamaah disunnahkan untuk jalan cepat selama 3 putaran dan jalan lambat selama 4 putaran.

Melasanakan Shalat di Depan Makam Nabi Ibrahim

Melaksanakan shalat di depan makam nabi Ibrahim merupakan salah satu tata cara umroh sesuai sunnah yang dijalankan bagi umat muslim.

Para jamaah umroh melaksanakan shalat 2 rakaat dengan membaca surat Al-Kafirun di rakaat pertama. Sedangkan rakaat kedua membaca surat Al-Ikhas.

Minum Air Zam-ZAM

Tata cara umroh sesuai sunnah yang ketujuh adalah minum air zam-zam sambil istirahat. Setelah kita melaksanakan tawaf, jamaah bisa beristirahat sebentar sambil minum air zam-zam yang ada di area Masjidil Haram.

Pada saat mau minum air zam-zam jangan lupa berdoa terlebih dahulu. Semoga Allah SWT mengabulkan do’a kita semua.

Menjalankan Sa’i

Tata cara umroh sesuai sunnah yang kedelapan adalah menjalankan sa’i. Setelah melaksanakan tawaf, jamaah akan melanjutkan kegiatan umroh berikutnya yaitu sa’i.

Dimana, jamaah umroh akan melaksanakan sa’i dengan berjalan dari bukit marwah ke marwah sebanyak tujuh putaran.

Adapun do’a bacaan Shafa dan Marwah adalah:

Melaksanakan Tahallul

Tata cara umroh sesuai sunnah yang kesembilan adalah melaksanakan tahallul. Ini merupakan salah satu kegiatan ibadah umroh yang terakhir dengan melaksanakan potong atau mencukur rambut.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa mencukur rambut minimal tiga helai. Atau bisa juda potong rambut secara gundul.

Nah, itulah pembahasan syarat badal umroh beserta pelaksanaannya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

Comments

Leave a Reply