Apa Bedanya Umroh dan Haji? Penjelasan Secara Hukum, Rukun dan Waktu

Mengutip banyaknya pertanyaan, apa perbedaan antara ibadah haji dan umroh? Jawabanya hampir sama dengan judul yang disampaikan “apa bedanya umroh dan haji? Penjelasan secara hukum, rukun dan waktu pelaksanan”. Setiap menjalankan ibadah haji maupun umroh tentu masing-masing memiliki ketentuan yang berbeda dalam pelaksanaannya. Dimana, kegiatan ibadah ini menjadi landasan berdoa dan rasa cinta kepada Allah SWT yang menjadi kewajiban umat islam harus mengerjakannya supaya berjalan dengan lancar.

Apa Bedanya Umroh dan Haji

Secara umum, haji dan umrah adalah melaksanakan ibadah kepada Allah SWT bagi umat muslim hanya bisa kerjakan di Baitullah. Umat islam di seluruh dunia yang sudah mampu dalam finansial maupun fisik lebih tentu dapat berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan haji ataupun umroh. Yang mana, haji adalah salah satu rukun islam ke lima wajib dikerjakan oleh seluruh umat islam yang sesuai dengan ketentuannya. Lantas, apa bedanya umroh dana haji?

Dalam menjalankan ibadah umroh maupun haji tentu terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukannya. Sehingga jamaah dapat mengetahui doa-doa apa saja yang harus dibacakan ketika melaksanakan umroh atau haji.

Jelaskan Apa Bedanya Umroh dan Haji

Walaupun pelaksanaannya sama, namun hukumnya berbeda. Berikut ini, jelaskan apa bedanya umroh dan haji yang patut diketahui, diantaranya:

Hukum

Apa bedanya umroh dan haji yang pertama adalah dari segi hukum. Dimana, rukun islam yang ke-5 adalah haji. Ini adalah kewajiban bagi umat islam yang sudah mampu harus menunaikan ibadah rukun islam terserbut.

Allah SWT telah berfirman didalam surat Ali’Imran ayat 97:

إِلَيْهِ سْتَطَاعَٱمَنِ لْبَيْتِ ٱحِجُّ لنَّاسِٱعَلَى وَلِلَّهِ  ۗءَامِنًا كَانَ دَخَلَهُ وَمَن ۖإِبْرَٰهِيمَ مَّقَامُ بَيِّنَٰتٌ ءَايَٰتٌۢ بَفِيهِ

عَٰلَمِينَٱعَنِ غَنِىٌّ للَّهَٱفَإِنَّ كَفَرَ وَمَن ۚسَبِيلًا

Artinya: ”Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dia (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke kesana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Selain Al-quran, penjelasan tentang ibadah haji juga terdapat dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad menyatakan bahwa pelaksanaan ibadah haji dapat dilaksanakan satu tahun sekali. Namun, ketika mau berangkat ibadah haji kembali maka hukumnya Sunnah. Sedangkan hukum dalam menunaikan umroh memang terdapat pendapat yang berbeda dari para ulama. Jadi, hukum umroh menjadi perbedaan dengan hukum pelaksanaan haji.

Adapun, penjelasan tentang haji dan juga umroh yang telah dijelaskan dalam Al-quran surat Al-baqarah ayat 196.

الْهَدْيُ يَبْلُغَ حَتّٰى رُءُوْسَكُمْ تَحْلِقُوْا وَلَا الْهَدْيِۚ مِنَ اسْتَيْسَرَ فَمَا اُحْصِرْتُمْ فَاِنْ ۗلِلّٰهِ وَالْعُمْرَةَ الْحَجَّ وَاَتِمُّوا

ۗاَمِنْتُمْ فَاِذَآ ۚ نُسُكٍ صَدَقَةٍ اَوْ مٍ صِيَ  مِّنْ فَفِدْيَةٌ رَّأْسِهٖ مِّنْ اَذًى بِهٖٓ اَوْ مَّرِيْضًا مِنْكُمْ كَانَ فَمَنْ ۗ مَحِلَّهٗ

اِذَا وَسَبْعَةٍ الْحَجِّ فِى اَيَّامٍ ثَلٰثَةِ فَصِيَامُ يَجِدْ لَّمْ فَمَنْ الْهَدْيِۚ مِنَ اسْتَيْسَرَ فَمَا الْحَجِّ اِلَى بِالْعُمْرَةِ تَمَتَّعَ فَمَنْ

اللّٰهَ اَنَّ وَاعْلَمُوْٓ اللّٰهَ وَاتَّقُوا ۗالْحَرَامِ الْمَسْجِدِ حَاضِرِى اَهْلُهٗ يَكُنْ لَّمْ لِمَنْ لِكَ ذٰۗكَامِلَةٌ عَشَرَةٌ تِلْكَ ۗرَجَعْتُمْ

ࣖ الْعِقَابِ شَدِيْدُ

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuhmu), maka (sembelihlah) hewan yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hewan sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka di wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan umroh sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hewan yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar masjidil haram,. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.

Rukun

Selain hukum, apa bedanya umroh dan haji berikutnya didalam kegiatan yang akan dapat dilakukannya yaitu rukun, seperti:

Haji

Rukun haji, diantaranya:

Ihram

Wukuf

Tawaf

Sa’i

Tahallul

Tertib

Umroh

Sedangkan rukun umroh, yaitu:

Ihram

Tawaf

Sa’i

Tahallul

Jadi, para jamaah ketika ingin ibadah umroh maka tidak akan melaksanakan kegiatan wukuf di arafah dikarenakan tidak ada didalam rukunnya. Sedangkan ibadah haji, tentu jamaah harus mengerjakan wukuf dengan melakukan beragam kegiatan yang sudah ditentukan.

Waktu Pelaksanaan

Adapun, apa bedanya umroh dan haji berikutnya adalah waktu pelaksanaan. Dimana, mengerjakan haji hanya bisa dilaksanakan pada bulan dzulhijjah atau lebih dikenal sering disebut bulan haji atau hari raya idul adha. Jadi, pelaksanaan haji hanya bisa ditunaikan setahun sekali yang sesuai dengan syara.

Sedangkan waktu pelaksanaan umroh tidak ada batasannya. Semua umat muslim yang mampu dan fisik kuat bisa melaksanakan umroh kapan saja. Kekuatan fisik menjadi hal penting disaat mengerjakan haji maupun umroh. Yang mana, proses pelaksanaan haji tentu membutuhkan waktu sangat panjang dari pada umroh. Hal ini jamaah harus siap kondisi fisiknya agar dapat mengerjakan semua kegiatan ibadah dari awal sampai akhir dan menjadi haji atau umroh yang mambrur.

Nah, itulah pembahasan apa bedanya umroh dan haji? Penjelasan secara hukum, rukun dan waktu yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

10 Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Umroh sering disebut kunjungan perjalanan berziarah ke tanah suci yang ditandai dengan melakukan beberapa kegiatan ibadah seperti haji. Maka dari itu, tak heran apabila umroh sering disebut haji kecil. Yuk, simak pembahasan 10 tata cara umroh sesuai Sunnah yang dianjurkan rasulullah SAW secara lengkap.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa umroh itu merupakan bagian rangkaian ibadah yang diwajibkan kepada umat muslim. Pelaksanaan ibadah umroh dapat ditentukan sesuai rukun-rukun sebagaimana mestinya. Dalam menjalankan ibadah umroh, semua jamaah harus dalam keadaan suci jangan melakukan larangan yang telah ditentukan. Tujuan apa? Agar ibadah umroh yang telah disedakan menjadi sah dan semoga menjadi umroh yang mabrur.

Disamping itu, harus menunaikan kewajiban umroh mulai dari awal yaitu ihram sampai yang terakhir melaksanakan tahallul. Para pembimbing umroh dapat membantu para jamaah menjalankan kewajiban ibadah dengan cara mengukit rangkain-rangkain kegiatan, seperti ihram sampai tahallul.

Perbedaan umroh dan haji dapat ditentukan dari segi waktu pelaksanaan, tidak ada wakuf, dan juga tempat pelaksanaannya.

Banyak sekali sunnah umroh yang dapat jamaah lakukan untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT di Baitullah pada saat melaksanakan ibadah umroh. Memperbanyak amalan Sunnah tentu Allah SWT akan memberikan pahala yang tak terhingga kepada hamba-Nya. Apalagi berdoa atau beribadah di tanah suci sangat mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Maka dari itu, dengan adanya haji dan umroh tentu umat islam bisa berbondong-bondong melaksanakan kedua ibadah tersebut.

Selama di masjidil haram tentu banyak amalan Sunnah yang bisa jamaah kerjakan supaya ibadah umroh lebih sempurna dan mendapatkan ridha Allah SWT. Disamping itu, tentu menjadikan sebuah moment yang sangat berharga dikarenakan entah kapan lagi bisa beribadah di tanah suci.

Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah

Ada beberapa urutan dalam melaksanakan ibadah umroh yang harus dijalankan oleh jamaah. Beriku ini, adalah tata cara umroh sesuai Sunnah, yaitu:

Keadaan Suci

Tata cara umroh sesuai Sunnah yang pertama adalah keadaan suci. Ini artinya adalah sebelum waktu menjalankan kegiatan umroh, jamah harus mandi terlebih dahulu. Bersih dari hadas besar dan kecil maupun junub tujuannya adalah supaya seluruh anggota badan harus dalam keadaa bersih alis suci.

Memakai Pakian Ihram Beserta Niat

Tata cara umroh sesuai Sunnah yang kedua adalah memakai pakaian ihram beserta niat. Setelah bersih keadaan suci, jamaah harus menggunakan pakaian ihram yang tidak dijahit. Dimana, jamaah laki-laki memakai 2 pakaian ihram dengan cara rida (menutup bagian pundak kiri secara menyilang) dan cara idhtiba menutup bagian bawah.

Sedangkan jamaah wanita memakai pakaian ihma harus menutup seluruh tubuh tanpa terkecuali wajah dan telapak tangan.

Membaca Talbiyah

Setelah membaca niat di miqat, tata cara umroh sesuai Sunnah yang kedua adalah membaca talbiyah. Maksudnya adalah jamaah bisa membaca talbiyah pada saat akan menjalankan ibadah umroh ke Baitullah.

Adapapun do’a bacaan talbiyah ini, yaitu:

Memasuki Masjidil Haram

Tata cara umroh sesuai Sunnah yang keempat adalah memasuki masjidil haram. Setelah membaca talbiyah selama perjalanan menuju Baitullah, jamaah harus membaca doa masjid terlebih dahulu.

Kemudian, apabila kondisi sangat kondusip, jamaah harus mendekati, mengusap serta mencium hajar aswad sambil berdoa.

Melaksanakan Tawaf

Tata cara umroh sesuai sunnah yang kelima adalah melaksanakan tawaf. Setelah menciup batu hajar aswad, jamaah melanjutkan melaksanakan tawaf sebanyak 7 putaran. Dalam melaksanakan ibadah tawaf, jamaah disunnahkan untuk jalan cepat selama 3 putaran dan jalan lambat selama 4 putaran.

Melasanakan Shalat di Depan Makam Nabi Ibrahim

Melaksanakan shalat di depan makam nabi Ibrahim merupakan salah satu tata cara umroh sesuai sunnah yang dijalankan bagi umat muslim. Para jamaah umroh melaksanakan shalat 2 rakaat dengan membaca surat Al-Kafirun di rakaat pertama. Sedangkan rakaat kedua membaca surat Al-Ikhas.

Minum Air Zam-ZAM

Tata cara umroh sesuai sunnah yang ketujuh adalah minum air zam-zam sambil istirahat. Setelah kita melaksanakan tawaf, jamaah bisa beristirahat sebentar sambil minum air zam-zam yang ada di area Masjidil Haram. Pada saat mau minum air zam-zam jangan lupa berdoa terlebih dahulu. Semoga Allah SWT mengabulkan do’a kita semua.

Menjalankan Sa’i

Tata cara umroh sesuai sunnah yang kedelapan adalah menjalankan sa’i. Setelah melaksanakan tawaf, jamaah akan melanjutkan kegiatan umroh berikutnya yaitu sa’i. Dimana, jamaah umroh akan melaksanakan sa’i dengan berjalan dari bukit marwah ke marwah sebanyak tujuh putaran.

Adapun do’a bacaan Shafa dan Marwah adalah:

Melaksanakan Tahallul

Tata cara umroh sesuai sunnah yang kesembilan adalah melaksanakan tahallul. Ini merupakan salah satu kegiatan ibadah umroh yang terakhir dengan melaksanakan potong atau mencukur rambut. Beberapa pendapat mengatakan bahwa mencukur rambut minimal tiga helai. Atau bisa juda potong rambut secara gundul.

Jadi, itulah pembahasan tata cara umroh sesuai sunnah yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

 

10 Persyaratan Umroh Terbaru 2023

Apakah anda ingin pergi berangkat umroh ditahun ini? Tapi belum tahu persyatan apa saja yang harus disiapkan? Nah, jika pertanyaan ini benar terjadi dipikian kalian, maka tidak perlu bingung. Disini, akan membahas 10 persyatan umroh terbaru 2023 yang harus calon jamaah ketahui.

Disaat ini umat islam sedang gembira dengan ada informasi terkait proses persyaratan umroh di tahun 2023 yang semakin dipermudah. Yang mana, Pemerintah Arab Saudi telah memberikan pemberitahuan penghapuran kewajiban persoalan dalam menunjukan bukti hasil tes PCR atau antigen yang negatif kepada seluruh calon jamaah haji maupun umroh yang berada diluar maupun dalam Negara Arab Saudi.

Informasi kebijakan tersebut ditelah disampaikan oleh Kementrian Haji dan Umroh. Akan tetapi, calon jamaah yang mau berangkat umroh maupun haji diwajibkan mempunyai asuransi kesehatan dengan tujuan untuk menanggung biaya perawatan ketika mengalami atau terinfkesi Covid-19 pada saat berada di Arab Saudi.

Adapun batasan waktu yang diperbolehkan untuk jamaah Internatasional selama berada di Arab Saudi yaitu 90 hari. Jadi, calon jamaah hanya bisa menggunakan visa umroh berlaku dalam waktu 90 hari. Dalam waktu tersebut, para jamaah bisa berpergian keberbagai kota yang ada di Arab Saudi.

Adapun pengajuan visa umroh di Indonesia, calon jamaah yang memenuhi segala persyatan visa yang telah ditentukan, seperti memiliki tiket pulang pergi, polis asuransi, memesan paket umroh yang telah daftar melalui agen perjalanan. Selain itu, calon jamaah yang sudah atau belum memiliki vaksin covid-19 bisa melaksanakan ibadah umroh ke Masjidil Haram.

Peraturan syarat wajib yang harus dipenuhi oleh calon jamaah sebelumnya yaitu harus memberikan bukti vaksin covid-19 yang telah disetujui oleh WHO(badan kesehatan dunia). Selain itu, calon jamaah umroh harus memberikan bukti hasil PCR negatif sebelum pemberangkatan umroh ke Baitullah.

Calon jamaah internasional yang akan berangkat melaksanakan ibadah umroh, tentu kedatangannya dapat disambut dengan hangat oleh pemerintah Arab Saudi. Selain itu, pihak dari pemirintah Saudi telah mempersiapkan pelayanan yang terbaik untuk jamaah umroh yang akan melaksanakan ibdah umroh.

Bahkan didalam akun resmi Kementrian haji dan umroh telah memberikan informasi bahwa telah lebih 6.000 visa umroh yang sudah diterbitkan oleh pemerintah Arab Saudi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, tentu dengan adanya informasi tersebut membuat umat islam yang berada diseluruh dunia telah menyambut dengan baik.

Persyaratan Umroh Terbaru

Melansir dari berbagai sumber menyatakan bahwa setiap calon jamaah yang mau mendaftar umroh melalui agen perjalanan resmi yang telah terdaftar di Kementrian Agama maupun lainnya, maka harus menyiapkan dokumen secara lengkap. Berikut ini, persyaratan umroh terbaru yang harus dipersiapkan oleh calon jamaah, yaitu:

Paspor

Persyaratan umroh terbaru yang harus disiapkan oleh calon jamaah adalah paspor. Dimana, calon jamaah yang akan berangkat umroh harus memiliki paspor terlebih dahulu, sebagai dokumen penting untuk identitas perjalanan.

Untuk membuat paspor sendiri bisa dilakukan secara offline maupun online. Cara pembuatan paspor secara online yaitu melalui aplikasi M-paspor yang telah di download via handphone. Sedangkan, syarat pembuatan paspor yang harus dipersiapkan KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga), Akte Kelahiran, Buku Nikah, Ijazah, Surat Baptis, dsb.

Pass Foto

Kedua, persyaratan umroh terbaru yang dibutuhkan yaitu pass foto. Calon jamaah harus menyiapkan pass foto dengan ukuran 4x 6 sebanyak 4 lembar. Fungsi pass foto ini sebagai tanda bukti gambar foto asli yang akan ditempelkan pada dokumen persyaratan.

Jadi, sebelum pergi ke kantor agen perjalanan untuk mendaftar umroh, jangan lupa membawa pass foto dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar.

KTP (Kartu Tanda Penduduk)

Ketiga, sebelum mengajukan atau mendaftar umroh di agen perjalanan, persyaratan umroh terbaru paling dibutuhkan adalah KTP (kartu tanda penduduk). Dimana, anda harus menyediakan foto copy ktp untuk perlengkapan berkas persyaratan.

Kartu Keluarga

Adapun, persyaratan umroh terbaru yang wajib dipenuhi diantaranya akrtu keluarga. Dimana, calon jamaah melengkapi persyaratan dengan melampirkan foto copy KK (kartu keluarga)sebagai bentuk tanda bahwa anda asli warga Negara Indonesia.

Buku Nikah

Persyaratan umroh berikutnya yang perlu siapkan yaitu foto copy buku nikah. Ini berguna bagi calon jamaah yang sudah menikah alias berumah tangga. Namun, untuk yang belum menikah, calon jamaah tidak perlu melampirkan foto copy buku nikah.

Kartu Kuning

Persyaratan umroh terbaru selanjutnya yang dapat dipersiapkan adalah kartu kuning. Dimana, kartu kuning berguna sebagai bentuk penambahan persyaratan yang harus dilampirkan.

Sertifikasi Vaksin Dosis 2

Adapun persyatan umroh terbaru berikutnya yang dapat lampirkan yaitu sertifikasi vaksin dosis ke 2. Dimana, persyaratan ini untuk melengkapi berkas dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap calon jamaah yang akan berangkat umroh.

Surat Pernyataan di Atas Materai

Berikutnya, persyaratan umroh terbaru yang dapat kalian ketahui adalah surat pernyataan diatas materai. Surat ini bertujuan sebagai bahwa calon jamaah telah mendaftar umroh di agen perjalanan tertentu.

Setelah persyaratan umroh telah dikumpulkan dengan lengkap, maka langkah berikutnya adalah proses penfataran umroh.

Cara Daftar Umroh

Ketika Anda memiliki rencana untuk berangkat umroh ditahun ini, maka kalian bisa langsung melakukan pendaftaran melalui agen perjalanan. Berikut ini, cara daftar umroh di agen perjalanan, yaitu:

Memilih Paket Umroh dan Jadwal Keberangkatan

Mengisi formulir pendaftaran secara lengkap dengan menulis nama, alama, tempat tanggal lahir, dsb

Menyerahkan Berkas Dokumen Persyaratan Umroh

Memberikan Foto Copy Paspor

Melakukan pembayaran DP yang telah ditentukan. Untuk melunasi pembayaran bisa melalui kantor agen perjalanan maupun transper.

Jadi, itulah pembahasan 10 persyaratan umroh terbaru 2023 yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

7 Tata Cara Thawaf Dalam Haji dan Umroh Dengan Lengkap

Dalam melaksanakan ibadah haji maupun umroh tentu ada beberapa rukun yang harus dijalankan oleh jamaah agar sah dalam pelaksanannya. Salah satu rukun yang wajib dikerjakan adalah melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Lantas, bagaimana tata cara dalam mengerjakan ibadah tawaf? Yuk, simak pembahasan 7 tata cara thawaf dalam haji dan umroh dengan lengkap.

Tata Cara Thawaf

Tata cara Thawaf adalah salah satu rangkaian kegiatan pada saat melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Yang mana, seperti yang telah jelaskan diatas bahwa dalam melaksanakan tata cara tawaf, jamaah akan melaksanakan kegiatan berjalan mengelilingi Ka’bah sebagai bentuk rukun didalam ibadah tersebut.

Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi oleh jamaah umat muslim ketika mau melaksanakan ibadah tawaf, dianataranya bersih dari hadas besar dan kecil, pakaian maupun tubuh tidak ada najis harus memakai pakaian ihram dan sejajar dengan hajar aswad pada saat memulai tawaf.

Tujuan tawaf yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran yaitu berhubungan adanya tujuh lapisan langit maupun planet. Artinya bahwa setiap satu kali putaran berarti kita telah melewati langit pertama. Hal ini tentu pelaksanaan ibadah haji dan umroh akan mencapai pada suatu kesempurnaan yang tepat.

Tawaf didalam umroh dilakukan sebanyak 7 kali putaran dengan memenuhi segala persyaratan mulai dari menggunakan pakaian ihram, bersih dari hadas dan najis, mencium hajar aswad dan memulai untuk mengelilingi ka’bah. Sedangkan rangkaian ibadah haji terdapat 4 jenis tawaf yang bisa dilaksanakan oleh jamaah, diantaranya, tawaf qudum, ifadah, sunnah dan nazar.

7 Tata Cara Tawaf

Berikut ini, 7 tata cara tawaf yang harus dilaksanakan bagi jamaah haji maupun umroh sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, yaitu:

Jamaah laki-laki harus memakai pakaian ihram dengan menutupi pundak kiri tertutup dan kanan terbuka serta menuruh ujung kain dibawah ketiak sebelah kanan. Sebuah hadis riwayat abud daun tentang cara pemakaian kain ihram untuk jamaah laki-laki, yaitu: “Dari Ibnu Abbas (Diriwayatkan) sesungguhnya Rasulullah saw, dan para sahabatnya umrah dari Ji’ranah, lalu mereka berlari-lari kecil di Baitullah dan mereka buat rida (selendang) mereka di bawah ketiak kanan mereka lalu menyampirkan ujungujungnya di atas pundak kiri mereka.” (HR. Abu Dawud).

Ketika sudah berada di area Ka’bah, jamaah umroh maupun haji harus menghadap Hajar Aswad untuk mempersiapkan melaksanakan kegiatan tawaf dengan mencium Hajar Aswad atau bisa berisyarah kedua telapak tangan. Hal ini dilakukan ketika menjalankan setiap kali putaran tawaf. Adapun, hadis bukhari tentang mencium hajar aswad ketika tawaf, yaitu: “Dari Abis bin Rabi’ah (diriwayatkan) ia berkata: aku melihat Umar ra. datang kepada Hajar Aswad seraya berkata: Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau itu batu, andaikata aku tidak melihat Rasulullah saw mengecup engkau, pastilah aku segan mengecupmu. Kemudian ia mendekat lalu mengecupnya.” (HR al-Bukhari).

Membaca Takbir

Berlari kecil selama 3 kali putaran pertama dan sisanya berjalajn biasa. Berdasarkan HR. Al-Bukhari: “Dari Salim dari saudaranya r.a. (diriwayatkan), ia berkata: Saya melihat Rasulullah saw, tatkala sampai di Mekah, beliau mengusap Hajar Aswad ketika pertama kali tawaf, yang pertama beliau berlari-lari kecil tiga kali di antara tujuh putaran.” (HR. Bukhari).

Membaca Doa النَّارِ عَذَابَ وَقِنَا حَسَنَةً اْلاخِرَةِ وَفِى حَسَنَةً الدُّنْيَا فِى ءَاتِنَا رَبَّنَا Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Menuju Maqam Ibrahim dan melaksanakan shalat dua rakaat. Rakaat pertama membaca Al- Fatihah dan disambung surah Al-Kafirun. Lalu, di rakaat kedua membaca kembali surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah Al-Ikhlas. Setelah menyelesaikan shalat dua rakaat tersebut, jamaah bisa kembali ke Ka’bah untuk mencium Hajar Aswad. Hadis riwayat Bukhari, yaitu: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan) ia berkata, Nabi saw tiba di Mekah kemudian tawaf lalu salat dua rakaat kemudian melakukan sa’i antara Safa dan Marwah kemudian membaca “sungguh bagimu pada diri Rasulullah contoh yang baik.” (HR. Al Bukhari).

Jenis Tawaf

Setelah mengetahu tata cara tawaf itu sendiri, tentu kita sebagai umat muslim harus tahu juga jenis tawaf. Berikut ini, jenis tawaf sesuai syariat islam, diantaranya:

Tawaf Qudum

Tawaf Tathawwu

Tawaf Ifadah

Tawaf Wada

Setiap jenis tawaf memiliki arti dan maksud yang berbeda. Akan tetapi, pelaksanaannya sama yaitu di Masjidil Haram.

Bagi jamaah haji atau umroh, sebelum melakukan pelaksanaan tentu bisa mempelajari pedoman tentang tata cara dalam semua kegiatan ibadah sesuai ketentuannya. Mengapa harus demikian? Untuk memudahkan kelancaraan bacaan-bacaan yang harus dibaca pada saat pelaksanaan.

Nah, itulah pembahasan 7 tata cara thawaf dalam haji dan umroh dengan lengkap yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

6 Syarat Wajib Umrah Yang Patut Diketahui

Masjidil Haram memang kerap dijadikan sebagai tempat ibadah melaksanakan rukun islam ke lima yang dikerjakan oleh umat islam di seluruh dunia. Setiap tahun, Masjidil Haram tak lepas dari keramaian para jamaah dari berbagai negara yang sedang melaksanakan haji. Begitun pun hari-hari biasa, banyak juga jamaah yang sedang melaksanakan ibadah umroh. Nah, bagi Anda yang memiliki rencana untuk pergi ke baitullah untuk mengerjakan ibadah umrah maka harus paham wajib dan sahnya terlebih dahulu. Yuk, simak pembahasan 6 syarat wajib umrah yang patut diketahui.

Syarat Wajib Umrah

Syarat wajib umrah merupakan salah satu ketentuan islam yang wajib ditaati oleh umat islam dalam menjalankan ibadah di Masjidil Haram. Ibadah umrah tersebut tentunya telah banyak dikerjakan oleh umat muslim dikarenakan sebuah kewajibkan dari Allah SWT. Maka tak heran jika haji maupun umrah telah menjadi satu satu ibadah yang paling utama. Dimana, banyak sekali umat muslim dari seluruh dunia telah menjalankan haji dan umrah yang merupakan ibadah dengan mengikuti beragam kegiatan sesuai dengan rangkaian yang telah ditentukan didalam rukun islam itu sendiri.

Untuk mengunjungi Masjidil Haram sendiri kini sangat mudah dilalui. Pasalnya, akses penerbangan dalam pemberangkatan ibadah haji maupun rumah dapat berjalan dengan lancar. Sehingga para jamaah akan lebih aman dan nyaman selama perjalan menuju Makkah. Walaupun, proses pemberangkatan membutuhkan waktu tidak sebentar dan harus melakukan menyiapkan persyaratan perjalanan yang wajib dimiliki oleh para jamaah, seperti paspor dan sebagainya.

6 Syarat Wajib Umrah

Berikut ini, 6 syarat wajib umrah yang harus dilaksanakan bagi umat islam untuk beribadah kepada Allah SWT, diantaranya:

Beragama Islam

Syarat wajib umrah pertama yang bisa dikerjakan oleh umat beragama islam. Dimana, orang yang memeluk agama islam bisa beribadah di tanah suci dengan mengerjakan berbagai macam kegiatan ibadah sesuai tuntutannya, selain daripada rukun islam itu sendiri.

Telah Baligh

Umat islam yang telah baligh boleh mengerjakan ibadah tawaf maupun sa’i di baitullah. Karena itu bagian dari syarat wajib umrah yang patut diketahui. Ciri-ciri orang yang sudah baligh, dimana seorang laki-laki yang sudah mimpi basah, sedangkan perempuan telah haid. Akan tetapi, ketika para orangtua membawa anaknya dibawah umur ikut ibadah haji maka tetap sah namun tidak termasuk pada bagian dari rukun islam.

Berakal Sehat

Adapun, syarat wajib umrah selanjutnya adalah berakal sehat. Bagi umat muslim yang berakal sehat tidak mengalami gangguan jiwa boleh melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dan juga bisa ikut kegiatan rangkaian kedua ibadah tersebut.

Merdeka

Syarat wajib umrah selain daripada berakal sehat yaitu merdeka. Adanya syarat satu ini karena pada jaman dahulu masih banyak orang yang dijadikan perbudak oleh para tuannya untuk dikerjakan sebagai seperti pembantu. Namun, apabila orang perbudak telah dimerdekakan, maka bisa dibolehkan ibadah di tanah suci.

Mampu

Umat islam yang sudah mampu dalam finansial maupun fisik maka diwajibkan mengerjakan haji ataupun umroh. Karena itu merupakan syarat wajib umrah yang menjadi ketentuannya. Maksud dari pada finansial disini adalah bekal untuk keluarga yang ditinggalkan dan juga perjalanan selama akan mengerjakan kedua ibadah tersebut.

Mahram

Bagi wanita yang beraga islam ketika ingin berangkat ibadah umrah maupun haji, maka harus didamping oleh mahramnya. Mengapa? Sebab, wajib syarat wajib umrah untuk perempuan yaitu didamping oleh mahram, seperti suami, anak, kakak mapun adik kandung atau bahkan orangtuanya. Namun, apabila tidak ada mahram, maka boleh ditemani oleh sahabat perempuannya.

Syarat Sah Umrah

Selain daripada pembahasan syarat wajib wajib, umat islam yang ingin beribadah di Baitullah ketika umrah maupun haji tentu harus mengetahui pedoman didalam kegiatan daripada ibadah itu sendiri. Berikut ini, syarat sah umrah, diantaranya:

Tempat

Tempat untuk melaksanakan kegiatan ibadah umrah berada di Tanah Suci. Beberapa rangkain kegiatan yang harus dikerjakan, diantaranya:

Tawaf di Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran

Melaksanakan ibadah sa’I dari bukit shafa ke marwah

Wukuf di Padang Arafah

Melempar Jumroh di Jamarat

Mabit di Muzdalifah dan Mina

Tahalul untuk mencukur rambut di Makkah

Waktu

Adapun, waktu melaksanakan ibadah haji dan umrah tentu sangat berbeda. Dimana, waktu khusus bagi haji tentu tidak sembarangan dan harus tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah yang sering disebut dengan miqat zamani. Sedangkan waktu untuk umrah bisa dikerjakan sepanjang tahun. Akan tetapi, waktu umroh paling bagus adalah di bulan Ramadhan.

Ketika ada salah satu jamaah perempuan memiliki udzur saat melaksakan ibadah haji maupun umrah dikarenakan mensturasi maka mereka boleh tidak melanjutkan kegiatan tawaf setelah mensturasi itu selesai.

Nah, itulah pembahan 6 syarat wajib umrah yang patut diketahui dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

6 Syarat Haji dan Umroh yang Sah Sesuai Hukum Islam

Masjidil Haram memang kerap dijadikan sebagai tempat ibadah melaksanakan rukun islam ke lima yang dikerjakan oleh umat islam di seluruh dunia. Setiap tahun, Masjidil Haram tak lepas dari keramaian para jamaah dari berbagai negara yang sedang melaksanakan haji. Begitun pun hari-hari biasa, banyak juga jamaah yang sedang melaksanakan ibadah umroh. Nah, bagi Anda yang memiliki rencana untuk pergi ke baitullah untuk mengerjakan kedua ibadah tersebut maka harus paham wajib dan sahnya terlebih dahulu. Yuk, simak pembahasan 6 syarat haji dan umroh yang sah sesuai hukum islam.

Syarat Haji dan Umroh

Syarat haji dan umroh merupakan salah satu ketentuan islam yang wajib ditaati oleh umat islam dalam menjalankan ibadah di Masjidil Haram. Kedua ibadah tersebut tentunya telah banyak dikerjakan oleh umat muslim dikarenakan sebuah kewajibkan dari Allah SWT. Maka tak heran jika haji maupun umrah telah menjadi satu satu ibadah yang paling utama. Dimana, banyak sekali umat muslim dari seluruh dunia telah menjalankan haji dan umrah yang merupakan ibadah dengan mengikuti beragam kegiatan sesuai dengan rangkaian yang telah ditentukan didalam rukun islam itu sendiri.

Untuk mengunjungi Masjidil Haram sendiri kini sangat mudah dilalui. Pasalnya, akses penerbangan dalam pemberangkatan ibadah haji maupun rumah dapat berjalan dengan lancar. Sehingga para jamaah akan lebih aman dan nyaman selama perjalan menuju Makkah. Walaupun, proses pemberangkatan membutuhkan waktu tidak sebentar dan harus melakukan menyiapkan persyaratan perjalanan yang wajib dimiliki oleh para jamaah, seperti paspor dan sebagainya.

Wajib Syarat Haji dan Umroh

Berikut ini, wajib syarat haji dan umroh yang harus dilaksanakan bagi umat islam untuk beribadah kepada Allah SWT, diantaranya:

Beragama Islam

Wajib syarat haji dan umroh pertama yang bisa dikerjakan oleh umat beragama islam. Dimana, orang yang memeluk agama islam bisa beribadah di tanah suci dengan mengerjakan berbagai macam kegiatan ibadah sesuai tuntutannya, selain daripada rukun islam itu sendiri.

Telah Baligh

Umat islam yang telah baligh boleh mengerjakan ibadah tawaf maupun sai di baitullah. Karena itu bagian dari wajib syarat haji dan umroh yang patut diketahui. Ciri-ciri orang yang sudah baligh, dimana seorang laki-laki yang sudah mimpi basah, sedangkan perempuan telah haid. Akan tetapi, ketika para orangtua membawa anaknya dibawah umur ikut ibadah haji maka tetap sah namun tidak termasuk pada bagian dari rukun islam.

Berakal Sehat

Adapun, wajib syarat haji dan umroh selanjutnya adalah berakal sehat. Bagi umat muslim yang berakal sehat tidak mengalami gangguan jiwa boleh melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dan juga bisa ikut kegiatan rangkaian kedua ibadah tersebut.

Merdeka

Wajib syarat haji dan umroh selain daripada berakal sehat yaitu merdeka. Adanya syarat satu ini karena pada jaman dahulu masih banyak orang yang dijadikan perbudak oleh para tuannya untuk dikerjakan sebagai seperti pembantu. Namun, apabila orang perbudak telah dimerdekakan, maka bisa dibolehkan ibadah di tanah suci.

Mampu

Umat islam yang sudah mampu dalam finansial maupun fisik maka diwajibkan mengerjakan haji ataupun umroh. Karena itu merupakan wajib syarat haji dan umroh yang menjadi ketentuannya. Maksud dari pada finansial disini adalah bekal untuk keluarga yang ditinggalkan dan juga perjalanan selama akan mengerjakan kedua ibadah tersebut.

Mahram

Bagi wanita yang beraga islam ketika ingin berangkat ibadah umroh maupun haji, maka harus didamping oleh mahramnya. Mengapa? Sebab, wajib syarat haji dan umroh untuk perempuan yaitu didamping oleh mahram, seperti suami, anak, kakak mapun adik kandung atau bahkan orangtuanya. Namun, apabila tidak ada mahram, maka boleh ditemani oleh sahabat perempuannya.

Sah Syarat Haji dan Umroh

Selain daripada wajib, umat islam yang ingin beribadah di Baitullah ketika umroh maupun haji tentu harus mengetahui pedoman didalam kegiatan daripada ibadah itu sendiri. Berikut ini, sah syarat haji dan umroh, diantaranya:

Tempat

Tempat untuk melaksanakan kegiatan ibadah haji dan umroh berada di Tanah Suci. Beberapa rangkain kegiatan yang harus dikerjakan, diantaranya:

Tawaf di Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran

Melaksanakan ibadah sa’I dari bukit shafa ke marwah

Wukuf di Padang Arafah

Melempar Jumroh di Jamarat

Mabit di Muzdalifah dan Mina

Tahalul untuk mencukur rambut di Makkah

Waktu

Adapun, waktu melaksanakan ibadah haji dan umroh tentu sangat berbeda. Dimana, waktu khusus bagi haji tentu tidak sembarangan dan harus tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah yang sering disebut dengan miqat zamani. Sedangkan waktu untuk umroh bisa dikerjakan sepanjang tahun. Akan tetapi, waktu umroh paling bagus adalah di bulan Ramadhan.

Ketika ada salah satu jamaah perempuan memiliki udzur saat melaksakan ibadah haji maupun umrah dikarenakan mensturasi maka mereka boleh tidak melanjutkan kegiatan tawaf setelah mensturasi itu selesai.

Nah, itulah pembahan 6 syarat haji dan umroh yang sah sesuai hukum islam dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

5 Urutan Rukun Umroh yang Benar Adalah? Ini Penjelasannya Secara Lengkap

Dalam melaksanakan ibadah umroh tentu diharuskan untuk mengerjakan kegiatan sesuai urutannya. Salah satu urutan dalam ibadah umroh, seperti tawaf, sa’i dan tahallul. Mungkin jamaah yang sering mengerjakan ibadah umroh pastinya sudah tahu tentang urutan tersebut. Akan tetapi, bagi umat islam yang belum pernah sama sekali ibadah umroh pastinya akan sedikit kaku dan ragu dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan pemberangkatan ke Baitullah, jamaah bisa mengetahui 5 urutan rukun umroh yang benar adalah? Ini penjelasannya secara lengkap.

Urutan Rukun Umroh yang Benar Adalah

Urutan rukun umroh yang benar adalah harus tertata dengan rapih untuk menyesuaikan proses suatu kegiatan sesuai tahapan dengan tertib dan tepat. Urutan rukun ini tentunya merupakan ketentuan syariat islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para umatnya ketika sedang atau menjalankan ibadah umroh baik secara sendiri maupun rombongan. Dimana, banyak sekali para jamaah yang telah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah umroh dari seluruh dunia. Sehingga tak heran apabila Masjidil Haram tidak pernah sepi dari umat islam yang sedang melakukan ibadah.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 158:

    ٱللَّهَ فَإِنَّ خَيْرًا تَطَوَّعَ وَمَن ۚبِهِمَا يَطَّوَّفَ أَن عَلَيْهِ جُنَاحَ فَلَا ٱعْتَمَرَ أَوِ ٱلْبَيْتَ حَجَّ فَمَنْ ۖٱللَّهِ شَعَآئِرِ مِن ٱلْمَرْوَةَوَٱلصَّفَا إِنَّ

                                                                                                                                                            عَلِيمٌ شَاكِرٌ

Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya’ā`irillāh, fa man ḥajjal-baita awi’tamara fa lā junāḥa ‘alaihi ay yaṭṭawwafa bihimā, wa man taṭawwa’a khairan fa innallāha syākirun ‘alīm

Artinya: “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

5 Urutan Rukun Umroh yang Benar Adalah

Berikut ini, 5 urutan rukun umroh yang benar adalah mulai dari awal sampai akhir yang wajib dikerjakan oleh para jamaah, yaitu:

Niat Ihram

Urutan rukun umroh yang benar adalah pertama yang bisa para jamaah laksanakan harus membaca niat ihram sebelum berangkat memasuki pintu Masjidil Haram. Para jamaah umroh diwajibkan memakai pakaian ihram tanpa ada jahitan. Cara pakai kain ihram untuk jamaah laki-laki sendiri yaitu menutup bagian pundak sebelah kiri menyilang ke pinggang kanan dan menutup bagian bawah. Sedangkan untuk jamaah perempuan menutup seluruh tubuh terkecuali wajah dan telepak tangan. Cara seperti ini tak lain sesuai dengan ketentuan syariat islam yang wajib dikerjakan oleh umat islam disaat ibadah umroh.

Setelah menyelesaikan menggunakan pakaian ihram, maka langkah berikutnya adalah membaca niat umroh dan mengambil miqat yang sudah ditentukan. Biasanya para jamaah umroh Indonesia pada saat mau mengambil miqat tepat di Dzul Hulaifah, Bir Ali dan Tan’im. Apabila jamaah telah melakukan niat ihram untuk umroh maka harus meninggalkan segala larangan yang telah ditentukan supaya proses pelaksanaan umroh berjalan lancar dan semoga menjadi umroh yang mabrur.

Tawaf

Dalam melaksanakan kegiatan ibadah tawaf di Baitullah menjadikan sebuah urutan rukun umroh yang benar adalah sesuai tuntutan dikerjakan bagi para jamaah selama waktu tawaf ditentukan. Dimana, jamaah akan melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Tiga putaran awal dilakukan lari kecil dan pada putaran keempat, lima, enam sampai ketujuh harus berjalan santai dengan tertib.

Para jamaah umroh tentuya harus tepat dalam menjalankan ibadah tawaf. Dimana, posisi titik awal harus sejajar dengan hajar aswad dan berjalan searah jarum jam serta posisi Ka’bah berada disebelah kiri dari jamaah itu sendiri. Kemudian, selama mengelilingi Ka’bah, jamaah bisa membacakan doa-doa tertentu selama melaksanakan tawaf. Apabila proses pelaksanaan kegiatan tawaf telah selesai, maka dilanjutkan dengan berdoa dan juga shalat dibelakang maqam Ibrahim sebelum melanjutnya kegiatan berikutnya yaitu mempersiapkan perjalanan menuju bukit shafa untuk mengerjakan ibadah sa’i.

Sa’i

Adapun, urutan rukun umroh yang benar adalah untuk ketiga yaitu menunaikan ibadah sa’i dari bukit shafa ke marwah bersama para rombongan dan pembimbing yang selalu membantu menuntun untuk mengerjakan kegiatan ibadah sa’i. Para jamaah akan melaksanakan ibadah sa’I dimulai dari bukit shafa ke bukit marwah sebanyak tujuh kali putaran yang dilakukan dengan cara lari kecil. Setiap ketika telah sampai pada yamani, jamaah bisa berdoa kepada Allah SWT dengan menghadap ke Ka’bah. Selama proses ibadah sa’i, hindari berbincang dengan yang lain atau melakukan aktivitas lainnya.

Tahallul

Setelah menyelesaikan ibadah tawaf dan sa’i bersama para jamaah dari satu rombongan, maka urutan rukun umroh yang benar adalah bagian keempat yaitu tahallul. Dimana, para jamaah akan melakukan kegiatan potong rambut sebagai tanda bahwa mereka telah menyelesaikan ibadah umroh. Cara potong rambut untuk jamaah laki-laki bisa setengahnya dan digundul, sedangkan potong rambut bagi jamaah perempuan hanya beberapa helai saja.

Tertib

Kesimpulan dalam mengerjakan ibadah umroh tentu harus tertib dikarenakan termasuk bagian dari urutan rukun umroh yang benar adalah harus rapih tidak semberawut. Ini maksudnya adalah jamaah harus melaksanakan kegiatan umroh sesuai urutan jangan sampai terlewatkan. Selain itu, proses dalam pelaksanaan umroh harus tenang dan tidak bedesak-desak atau mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

Nah, itulah pembahasan 5 Urutan Rukun Umroh yang Benar Adalah? Ini Penjelasannya Secara Lengkap yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

 

 

5 Sunnah Haji dan Umroh yang Harus Diketahui

Selama menjalankan ibadah haji maupun umroh terdapat amalan Sunnah yang bisa dikerjakan oleh jamaah ketika berada di Masjidil Haram. Dimana, kegiatan amalan tersebut sangat bermanfaat agar mendapat pahala dari Allah SWT yang tak terbandingkan. Selain itu, beribadah di tanah suci merupakan kesempatan terbaik bagi jamaah yang bukan warga asli Makkah untuk selalu beribadah secara ikhlas untuk mendapat ridha Allah SWT. Ada 5 sunnah haji dan umroh yang harus diketahui oleh jamaah pada saat masih berada didalam Masjidil Haram.

Sunnah Haji dan Umroh

Sunnah haji dan umroh adalah sebuah amalan yang dapat dikerjakan oleh umat muslim ketika bertamu ke Baitullah. Dimana, amalan ini tentunya tidak bisa dilaksanakan di kampung halaman dikarenakan tidak sesuai dengan tuntutannya. Maka tah heran jika Masjidil Haram sering dipenuhi oleh umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah baik wajib maupun Sunnah. Dimana, para jamaah selalu menyempat untuk mengerjakan amalan tersebut baik secara sendiri maupun para rombongannya yang dibimbing oleh seorang pembimbing itu sendiri. Hal ini tentunya jamaah dapat merasa bahagia bisa beribadah di tanah suci.

Untuk mengerjakan Sunnah haji dan umroh sendiri bisa dilakukan dengan sendiri atau dibantu oleh pembimbing. Namun, yang terpenting adalah jamaah harus hafal doa-doa umroh supaya lebih mudah dalam mengerjakan kegiatan ibadah di Baitullah. Walaupun, Masjidil Haram penuh dengan keramaian jamaah, tetapi Anda harus fokus menyempatkan melaksanakan amalan Sunnah yang penuh banyak pahala.

5 Sunnah Haji dan Umroh

Berikut ini, 5 sunnah haji dan umroh yang bisa dikerjakan oleh para jamaah ketika masih berada didalam Masjidil Haram, diantaranya:

Mengerjakan Haji Tamattu

Sunnah haji dan umroh pertama yang bisa para jamaah laksanakan adalah mengerjakan haji tamattu sebelum menunaikan kegiatan ibadah berikutnya di Masjidil Haram. Jamaah haji maupun umroh tentu dapat menyempatkan waktu untuk melaksanakan haji tamattu yang khusus dan lebih tenang dengan berserah diri kepada Allah SWT. Disamping itu, tentu jamaah bisa melakukan atau menunaikan ibadah sesuai dengan tuntutannya. Maksud haji tamattu adalah melaksanakan ibadah umroh sebelum ibadah haji.

Amalan Sunnah ini dapat dikerjakan pada saat menunaikan ibadah haji dengan menggunakan pakaian ihram beserta telah membaca doa niat umroh. Ketika jamaah itu telah selesai mengerjakan haji tamattu maka nantinya dilanjutkan dengan ibadah haji pada bulan Dzhuhijjah. Ini merupakan kesempatan paling baik yang tidak bisa umat muslim kerjakan dikarenakan entah kapan akan berangkat lagi haji agar bisa melaksanakan ibadah haji tamattu tersebut.

Memperbanyak Membaca Talbiyah

Membaca doa-doa umroh seperti memberbanyak membaca talbiyah termasuk bagian dari 5 sunnah haji dan umroh yang dapat dikerjakan oleh para jamaah selama berada di tanah suci bersama rombongan. Dimana, membaca talbiyah adalah memanjat doa kepada Allah SWT atas anugrah dan rizky yang telah diberikan yaitu dipanggil untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Pasalnya, ketika umat muslim yang sudah mampu terkadang mereka tidak pernah atau lupa bahwa menunaikan ibadah haji hukumnya adalah wajib.

Waktu membacakan talbiyah yang bisa dibacakan oleh jamaah yaitu ketika setelah berihram. Dimana, cara membacakan talbiyah bagi jamaah laki-laki disunnahkan dengan suara yang lebih keras, sedangkan jamaah perempuan cukup dengan pelan saja yang terpenting bisa terdengar oleh sendirinya.

Tawaf Qudum

Adapun 5 sunnah haji dan umroh berikutnya yaitu melaksanakan tawaf qudum atau lebih jelasnya adalah mengerjakan tawaf kedatangan. Cara pelaksanakan tawaf qudum dilakukan pada saat ifrad ketika memasuki Masjidil Haram sebelum mengerjakan wuquf. Para jamaah bisa menunaikan tawaf qudum apabila situasi dan kondisi didalam Masjidil Haram sangat memungkinkan. Namun, sebaliknya jika kondisi Masjidil Haram sangat penuh, maka lebih baik mengerjakan kegiatan ibadah haji maupun umroh langsung bersama pembimbing dan juga para rombongannya.

Hukum melaksanakan tawaf qudum adalah wajib. Apabila seseorang tidak mengerjakan tawaf qudum maka harus membayar dam. Didalam melaksanakan ibadah haji tamattu maka tawaf qudum ini berada dalam tawaf umroh.

Shalat Sunnah Tawaf

Melaksanakan shalat Sunnah tawaf merupakan salah satu 5 sunnah haji dan umroh yang paling baik dan sangat berharga. Waktu pelasanakan Sunnah tawaf dilakukan setelah menyelesaikan kegiatan ibadah tawaf dan hukumnya Sunnah muakkad. Adapun, surat yang dibacakan pada shalat Sunnah ini yaitu surat Al-Ikhlas pada rakaat pertama dan di rakaat kedua membaca surat Al-Kafirum.

Mandi Ihram

Selain shalat Sunnah tawaf, 5 sunnah haji dan umroh berikutnya adalah melakukan mandi ihram sebelum mengambil miqat. Jadi, sebelum melakukan pemberangkatkan untk persiapakan ibadah umroh maka jamaah diharuskan mandi terlebih dahulu untuk membersihkan hadast besar maupun kecil.

Pakaian Ihram

5 sunnah haji dan umroh selanjutnya adalah berpakaian ihram setelah niat untuk melaksanakan kedua ibadah tersebut. Cara memakai kain ihram untuk jamaah laki-laki terdapat dua lembar kain, satu untuk menutupi bahu sebelah kiri dan menutupi pinggang sebelah kanan serta menutup bagian bawah. Kalau cara memakai ihram bagi jamaah perempuan harus menutup anggota tubuh.

Minum Air Zam-Zam

Minuma air zam-zam merupakan bagian dari 5 sunnah haji dan umroh. Dimana, air zam-zam ini tentu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yang bisa menyembuhkan beragam penyakit maupun lainnya. Jadi, minum air zam-zam ini dianjurkan dan bisa dilakukan masih berada didalam masjidil haram.

Nah, itulah pembahasan 5 sunnah haji dan umroh yang harus diketahui dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.