Nabi Muhammad SAW sering melaksanakan ibadah shalat sunnah di waktu sebelum sholat 5 waktu (sholat fardhu alias wajib). Dimana, sholat sunnah ini merupakan amal ibadah penambah pahala ketika dikerjakan dan bila ditinggalkan tidak apa-apa. Seperti halnya mengerjakan shalat sunnah muakkad atau ghoiru muakkad. Lantas bagaimana dengan sholat muakkad tersebut? Yuk, simak pembahasan shalat sunnah muakkad, bacaan niat, tata cara lengkap beserta contohnya.
Sholat sunnah muakkad adalah ibadah sholat sunnah dianjurkan bagi umat muslim untuk mengerjakan seperti halnya Rasulullah SAW melakukannya yang tidak pernah ditinggalkan. Oleh sebab itu, sebagai umat muslim tentu harus mengikuti jejak Rasulullah SAW disetiap mengerjakan amal ibadah sebagai bekal diakhirat nanti.
Baca Juga: 12 Rakaat Shalat Sunnah Rawatib Apa Saja? Coba Sebutkan
Shalat Sunnah Muakkad
Shalat Sunnah muakkad adalah sholat Sunnah yang dilakukan pada saat sebelum dan sesudah selesai menunaikan ibadah shalat fardu yang lima waktu. Seperti yang telah sampaikan diatas, shalat Sunnah ini terdapat 2 sebutan dengan waktu pelaksanaan yang berbeda.
Hadist yang menjelaskan amalan shalat sunnah muakkad, yaitu:
وهو الذي يكون فعله مكملا ومتمما للواجبات الدينية كالأذان والإقامة والصلاة المفروضة في جماعة
Artinya, “Yaitu adalah Sunnah yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan kewajiban agama seperti azan, iqamat, dan shalat fardhu berjamaah.”
ويدخل في هذا القسم أيضا، وما واظب النبي على فعله، ولم يتركه إلا مرّة او مرّتين للدلالة على أنه غير لازم وذلك مثل: المضمضة و الإستنشاق
في الوضوء وصلاة ركعتين قبل صلاة الفجر، ويسمّى هذا القسم بالسنة المؤكّدة أو سنة الهدى
Artinya, “Masuk juga dalam sunah muakkad, perkara yang dilestarikan oleh Nabi dan tidak ditinggalkan kecuali sekali dua kali untuk menunjukan bahwa amalan itu tidak wajib. Contohnya seperti kumur-kumur ketika berwudhu, menghirup air ketika wudhu, dan shalat dua rakaat sebelum subuh. Sunah ini dinamakan sunah muakkadah atau sunatul huda.”
Bacaan Niat Shalat Sunnah Muakkad
Berikut ini, bacaan shalat sunnah muakkad sebelum sholat subuh,:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: “Ushalli sunnatas shubhi rak’ataini lillahi ta’ala”.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunah subuh 2 rakaat karena Allah SWT.”
Tata Cara Shalat Sunnah Muakkad
Sebagai berikut, tata cara shalat sunnah muakkad, yaitu:
Membaca Niat
Takbiratur ihram أللهُ أَكْبَرْ sambil mengangkat kedua tangan
Membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca surah didalam Al-Quran
Rukuk tuma’ninah
Bacaan rukun didalam sholat yang biasa dibaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Atau:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
I’tidal tuma’ninah
Membaca doa I’tidal yang dibaca;
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Atau:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّناَ وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًافِيْهِ
Sujud
Bacaan doa sujud dibaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Atau:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
Duduk di antara dua sujud
Bacaan doa duduk diantara dua sujud dibaca:
رَبِ ّاِغْفِرْلِيِ وَارْحَمْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَاِفِنيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Atau:
اغْفِرْلِيْ وارْحَمنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
Sujud kedua
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
Berdiri kembali menunaikan rakaat kedua dilakukan sama seperti pada raakat pertama sampai,
Tasyahud akhir
Salam
Baca Juga: Perbedaan Shalat Fajar dan Sholat Qobliyah Subuh, Beserta Bacaan Niatnya
Contoh Ibadah Shalat Sunnah Muakkad
Melansir berbagai sumber menyatakan bahwa contoh ibadah shalat sunnah muakkad, yaitu:
Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Adapun, contoh ibadah shalat sunnah muakkad untuk menyempurnakan shalat fardu meliputi shalat sunnah rawatib muakkad,:
- Dua rakaat sebelum melaksanakan sholat subuh (qabliyah)
- Dua rakaat sebelum melaksanakan sholat dzuhur (qabliyah)
- Dua rakaat sesudah melaksanakan sholat dzuhur (ba’diyah)
- Dua rakaat sesudah melaksanakan sholat maghrib (ba’diyah)
- Dua rakaat sesudah melaksanakan sholat isya (ba’diyah)
Shalat Sunnah Malam
Shalat sunnah malam merupakan salah satu ibadah shalat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan, yaitu:
- Shalat Witir
- Shalat Tahajud
- Shalat Tarawih di bulan Ramadhan
- Shalat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha
Shalat Tahiyatul Masjid
Selain itu, contoh ibadah shalat sunnah muakkad selanjutnya yaitu shalat tahiyatul masjid dilakukan pada saat pertama kali masuk masjid dilakukan sebanyak 2 rakaat.
Shalat Dhuha
Contoh shalat sunnah muakkad berikutnya adalah shalat dhuha yang dapat dilaksanakan pada waktu dhuha sebanyak 2 hingga 4 rakaat pada jam 8 sampai 10 pagi. Kemudian, dilanjutkan berdzikir, doa, dan membaca al-quran.
Ketentuan Melaksanakan Shalat Sunnah Muakkad
Adapun ketentuan melaksanakan shalat sunnah muakkad adalah sebagai berikut:
- Dikerjakan tidak mendahului adzan dan iqomah, kecuali shalat sunnah rawatib muakkad.
- Dilaksanakan sendirian (munfarid), kecuali salat dua hari raya
- Diawali dengan niat sesuai dengan jenis salatnya
- Dilaksanakan dua rakaat dengan satu salam
- Melaksanakan salat sunnah di tempat yang berbeda dari salat wajib
- Bacaan dilafalkan dengan berbisik
Nah, itulah pembahasan shalat sunnah muakkad, bacaan niat, tata cara lengkap beserta contohnya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Baca Selanjutnya: Sholat Sunnah yang Dilakukan Sebelum Shalat Fardhu Disebut Sholat? Ini Penjelasannya