Shalat sunnah rawatib terbagi menjadi 2 bagian, diantaranya shalat sunnah muakkad dan juga shalat sunnah ghairu muakkad. Dalam kesempatan kali ini akan memberikan sedikit pembahasan contoh shalat sunnah ghairu muakkad, beserta perbedaan shalat sunnah muakkad yang menjadi pengetahuan bagi umat muslim.
Penjelasan shalat sunnah rawatib ini pernah dijelaskan dalam sebuah hadist dari ummu habibah ra,:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا
بَرِحْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ
Artinya: “Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.”
Dengan apa yang disampaikan dalam sebuah hadist tersebut yang berarti terdapat sebuah keutamaan shalat sunnah rawatib yang akan didapatkan bagi umat muslim ketika dijalankan secara terus menerus selama hidupnya.
Baca Juga: Sholat Sunnah yang Dilakukan Sebelum Shalat Fardhu Disebut Sholat? Ini Penjelasannya
Shalat Sunnah Ghairu Muakkad
Shalat sunnah ghairu muakkad adalah ibadah sholat sunnah yang dapat dikerjakan dengan jumlah rakaat tertentu sebelum menunaikan shalat fardhu. Shalat yang dikerjakan sebelum sholat lima waktu adalah shalat qobliyah. Sedangkan shalat yang dikerjakan sesuah mengerjakan shalat wajib yaitu shalat ba’diyah.
Shalat sunnah rawatib baik muakkad maupun ghairu muakkad memiliki arti berbeda tetapi tujuannya sama beribadah kepada Allah SWT. Dimana, umat islam dapat mengerjakan shalat sunnah tersebut pada saat sebelum atau sesudah melaksanakan ibadah 5 waktu.
Jumlah rakaat dalam mengerjakan shalat sunnah rawatib ini tentu sangat berbeda tergantung dari waktu pelaksanaannya, diantaranya:
- 2 raka’at sebelum Shubuh
- 4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Dhuhur
- 4 raka’at atau 2 raka’at sesudah Dhuhur
- 4 raka’at atau 2 raka’at sebelum Ashar
- 2 raka’at sebelum Magrib
- 2 raka’at sesudah Magrib
- 2 raka’at sebelum Isya’
- 2 raka’at sesudah Isya’.
Total dari 22 rakaat shalat sunnah rawatib ini terdapat 10 rakaat shalat sunnah muakkad yang selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu, membaca niat mengerjakan shalat sunnah rawatib dapat dibacakan dalam hati maupun diucapkan.
Jumah Rakaat Shalat Sunnah Ghairu Muakkad
Berikut ini, beberapa jumah shalat sunnah ghairu muakkad yang dapat dilaksanakan bagi umat muslim untuk mengerjakannya.
- 2 rakaat sebelum Sholat Zuhur
- 2 rakaat sesudah Sholat Zuhur
- 4 rakaat sebelum Sholat Ashar
- 2 rakaat sebelum Sholat Magrib
- 2 rakaat sebelum Sholat Isya
Adapun, hadist lain yang menjelaskan 12 rakaat shalat sunnah rawatib dan termasuk bagian dari shalat sunnah ghairu muakkad, yaitu:
Artinya “Barangsiapa senantiasa melakukan shalat 4 raka’at sebelum Dhuhur dan 4 raka’at sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya api neraka”(HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Artinya: “Allah mengasihi orang yang melakukakn shalat emapat raka’at sebelum shalat Ashar (HR Imam Ahmad,Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Huzaimah)
Shalat sunnah sebelum shalat ashar boleh dilakukan dua raka’at berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW,
“Di antara dua adzan(adzan dan iqamah) terdapat shalat”(HR Imam Bazzar)
Rasulullah SAW bersabda,“Shalatlah kalian sebelum (shalat) Magrib,dua raka’at” (HR Imam Bukhari dan Muslim).
Sahabat Nabi SAW Sayyidina Anas RA berkata:
“Di masa Rasulullah SAW kami shalat dua raka’at setelah terbenamnya matahari sebelum shalat Magrib”(HR Imam Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Shalat Sunnah Muakkad, Bacaan Niat, Tata Cara Lengkap Beserta Contohnya
Bacaan Niat Shalat Sunnah Rawatib
Sebagai berikut, bacaan niat shalat sunnah rawatib muakkad maupun shalat sunnah ghairu muakkad, yaitu:
Qobliyah Subuh
Bacaan niat shalat sunnah rawatib qobliyah subuh (sebelum sholat subuh)
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah”
Qobliyah Dhuhur
Bacaan niat Sholat sunah rawatib qobliyah dhuhur (sebelum sholat Zuhur)
اُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum zuhur dua rakaat karena Allah”
Ba’diyah Dhuhur
Bacaan niat Sholat sunah rawatib ba’diyah dhuhur (sesudah sholat Zuhur)
اُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Zuhur dua rakaat karena Allah”
Qobliyah Ashar
Bacaan niat Sholat sunah rawatib qobliyah Asar (sebelum sholat Asar)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum asar dua rakaat karena Allah”
Qobliyah Maghrib
Bacaan niat Sholat rawatib qobliyah Magrib (sebelum sholat Magrib)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Magrib dua rakaat karena Allah”
Ba’diyah Maghrib
Bacaan niat Sholat sunah rawatib ba’diyah Magrib (sesudah sholat Magrib)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Magrib dua rakaat karena Allah”
Qobliyah Isya
Bacan niat Sholat rawatib qobliyah Isya’ (sebelum sholat Isya’)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sebelum Isya’ dua rakaat karena Allah”
Ba’diyah Isya
Bacaan niat Sholat rawatib ba’diyah Isya’ (sesudah sholat Isya’)
اُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat sholat sunah sesudah Isya’ dua rakaat karena Allah”
Nah, itulah pembahasan contoh shalat sunnah ghairu muakkad, beserta perbedaan shalat sunnah muakkad yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Baca Selanjutnya: Bacaan Dan Niat 2 Rakaat Sebelum Subuh Sesudah Adzan Dan Tata Caranya