Melaksanakan puasa Ramadhan 2023 terdapat beberapa larangan atau hal yang dapat membatalkan puasa. Selain daripada makan dan minum, ada yang tidak boleh melakukan sesuatu disiang hari bulan Ramadhan bagi umat muslim yang sudah berumah tangga. Salah satu larangan tidak boleh dilakukan selama bulan puasa pada siang hari yaitu berhubungan suami istri. Lantas, bagaimana hukumnya bila suami istri melakukan hubungan disiang hari? Yuk simak pembahasan hukum berhubungan di bulan Ramadhan 2023, suami istri wajib tahu.

Baca Juga: 10 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan 2023

Berhubungan di Bulan Ramadhan

Berhubungan di Bulan Ramadhan

Umat islam tentu harus mentaati segala perintah dan menjauhi larangan dari Allah SWT. Salah satu perintah Allah SWT bagi umat muslim selain melaksanakan sholat 5 waktu yaitu menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Dengan begitu, umat islam yang sudah memiliki status suami istri tentu tidak boleh berhubungan di bulan Ramadhan tepatnya pada siang hari agar tidak membatalkan puasa.

Selama menjalakan ibadah puasa Ramadhan, terkadang banyak sekali godaan-godaan yang sering bakal terjadi. Seperti halnya tak kuat menahan rasa haus dan lapar pada siang hari, emosional ketika sedang mengalami problem hingga suami sering minta berhubungan pada isti. Hal ini yang menyebabkan puasa Ramadhan yang sedang dikerjakan menjadi batal.

Lantas, bagaimana hukumnya jika seorang suami isti melakukan hubungan pada siang hari?

Baca Juga: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023

Hukum Berhubungan di Bulan Ramadhan

Hukum Berhubungan di Bulan Ramadhan, Suami Istri Wajib Tahu

Berikut ini, hukum berhubungan di bulan Ramadhan bagi suami istri yang wajib diketahui, diantaranya:

Malam Hari

Hukum berhubungan di bulan Ramadhan bagi suami istri pada malam hari yaitu boleh. Jadi, apabila seorang suami meminta hubungan pada istrinya di malam tepat di bulan Ramadhan, maka hukumnya diperbolehkan.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 187,:

Artinya: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187).

Pada saat ingin berhubungan di bulan Ramadhan tentu harus memiliki niat yang baik agar mendapatkan ridha dari Allah SWT. Dimana, berhubungan suami istri yang sudah sah (berumah tangga) merupakan salah satu ibadah yang disunnahkan. Didalam Al-quran telah dijelaskan perihal berhubungan suami istri dalam surah Al-Baqarah ayat 223,:

Artinya: “Isteri-isterimu adalah tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah : 223).

Selain itu, Rasulullah SAW menganjurkan bagi umat-Nya yang sudah berumah tangga apabila memiliki keinginan untuk berhubungan suami istri harus membaca doa terlebih dahulu. Begitupun ketika anda ingin berhubungan di bulan Ramadhan, bisa membaca doa dibawah ini,:

لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ قَال : بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Artinya: “Seandainya salah seorang kalian ketika akan mendatangi istrinya (berjima’) mengucapkan : Dengan nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau berikan kami dari rizqi, seandainya ditakdirkan dari jima’ itu seorang anak, maka setan tidak bisa membahayakan anak itu selamanya.” (HR. Bukhari Muslim).

Siang Hari

Sedangkan, hukum berhubungan di bulan Ramadhan bagi suami istri yang telah melakukannya pada siang hari sebelum waktu maghrib, maka hukumnya haram dan dapat membatalkan puasa. Dengan begitu tentu, mereka harus membayar denda (kifarah ‘udhma) yang harus dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,:

Memerdekakan Hamba Sahaya

Membayar denda bagi suami istri yang telah berhubungan di bulan Ramadhan pada siang hari yaitu harus memerdekakan hamba sahaya yang belum beriman dan tidak boleh orang lain. Namun, untuk membayar denda seperti ini dilakukan bagi umat islam pada jaman dahulu yang masih tersedia banyak perbudakan.

Puasa Selama 2 Bulan Berturut-turut

Bayar Denda, Berhubungan di Bulan Ramadhan

Apabila tidak mamu untuk memerdekakan hamba sahaya, membayar denda untuk suami isti yang telah melakukan dalam berhubungan di bulan Ramadhan yang kedua bisa dilakukan dengan puasa selama 2 bulan berturut-turut. Maka, ketika anda ingin melakukan hubungan suami istri pada bulan Ramadhan di siang hari, maka harus membayar denda dengan puasa selama 2 bulan secara berurutan.

Memberi Makan Pada 60 Orang Mislim

Ketika anda masih tidak mampu untuk puasa selama 2 bulan, maka untuk membayar denda ketika berhubungan di bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan memberi makan pada 60 orang mislim dengan takaran 1 mud atau sepertiga liter. Ini merupakan langkah terakhir yang harus dilakukan bagi umat islam yang berhubungan di bulan Ramadhan dengan memberikan makanan kepada 60 orang miskin degan ukuran 60ons.

Rasulullah SAW telah menjelaskan tentang membayar denda bagi umat-Nya yang sudah berumah tangga dan melakukan hubungan suami istri di siang hari pada bulan Ramadhan,:

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: هَلَكْتُ، وَقَعْتُ عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ، قَالَ: أَعْتِقْ رَقَبَةً قَالَ: لَيْسَ لِي، قَالَ:

فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ: لاَ أَسْتَطِيعُ، قَالَ: فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا

Artinya: “Abu Hurairah meriwayatkan, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ lantas berkata, “Celakalah aku! Aku mencampuri istriku (siang hari) di bulan Ramadan. Beliau bersabda, “Merdekakanlah seorang hamba sahaya perempuan.” Dijawab oleh laki-laki itu, “Aku tidak mampu.” Beliau kembali bersabda, “Berpuasalah selama dua bulan berturut-turut.” Dijawab lagi oleh laki-laki itu, “Aku tak mampu.” Beliau kembali bersabda, “Berikanlah makanan kepada enam puluh orang miskin,” (HR al-Bukhari).

Nah, itulah pembahasan hukum berhubungan di bulan Ramadhan 2023, suami istri wajib tahu yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Inilah Ayat Tentang Ramadhan 2023 Anjuran Menunaikan Ibadah Puasa Dalam Al-Quran

 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan paling mulia. Bagaimana, tidak bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan penuh dengan ampunan. Umat muslim akan menunaikan ibadah puasa wajib selama 1 bulan penuh. Selain itu, akan melaksanakan berbagai macam amalan sunnah yang dianjurkan selama bulan Ramadhan, seperti sholat tarawih dan sholat witir. Disamping itu pula, umat muslim akan melaksanakan ibadah sahur. Lantas, apakah ada dalil atau penjelasan tentang ibadah puasa di bulan Ramadhan? Yuk, simak pembahasan inilah ayat tentang Ramadhan 2023 anjuran menunaikan ibadah puasa dalam Al-quran.

Baca Juga: 10 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan 2023

Ayat Tentang Ramadhan

Ayat Tentang Ramadhan

Beberapa hari lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan 1444H yang akan dilaksanakan pada bulan maret 2023 sebelum membahas ayat tentang ramadhan. Umat islam akan melaksanakan kewajiban menunaikan rukun islam yang ketiga yaitu melakukan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh. Dimana, puasa Ramadhan merupakan salah satu perintah Allah SWT yang wajib dikerjakan bagi umat muslim. Apabila seorang muslim melanggar atau tidak melakukan puasa Ramadhan maka hukumnya berdosa.

Dalam sebuah hadist telah dijelaskan tentang kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda,:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

Artinya: Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untukKu. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karenaKu,” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha Sesuai Sunnah

6 Ayat Tentang Ramadhan

Inilah Ayat Tentang Ramadhan 2023 Anjuran Menunaikan Ibadah Puasa Dalam Al-Quran

Berikut ini, beberapa ayat tentang Ramadhan atau kewajiban melaksanakan ibadah puasa Ramadhan bagi umat islam didalam Al-quran, diantaranya:

Surah Al-Baqarah ayat 183

Ayat tentang Ramadhan bagi umat muslim harus melaksanakan puasa Ramadhan agar mendapat fadilah atau keistimewaan dan keutamaannya yaitu surah Al-Baqarah ayat 183, :

Pada ayat ini dijelaskan tentang perintah berpuasa di bulan Ramadan bagi muslim sekaligus menjelaskan ganjaran yang diberikan bagi pelakunya. Berikut bacaannya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

Surah Al-Baqarah ayat 184

Surah Al-Baqarah ayat 183 sampai 184, Ayat Tentang Ramadhan

Surah Al-Baqarah ayat 184 termasuk salah satu ayat tentang Ramadhan. Dimana, umat islam diwajibkan menunaikan puasa Ramadhan 1 bulan penuh,:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ

لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Surah Al-Baqarah Ayat 185

Adapun, ayat tentang Ramadhan dalam al-quran telah dijelaskan perihal kewajibkan menunaikan puasa Ramadhan, yaitu surah Al-Baqarah ayat 185,:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ

أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Surah Al-Baqarah ayat 187

Ayat tentang Ramadhan yang selanjutnya telah dibahas dalam al-quran yaitu surah Al-baqarah ayat 187,:

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا

مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي

الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.”

Lainnya

Ayat tentang Ramadhan menjalankan puasa wajib yang lainnya, yaitu:

  • Surah Maryam ayat 26
  • Surah Al Mujadalah ayat 4

Nah, itulah pembahasan inilah ayat tentang Ramadhan 2023 anjuran menunaikan ibadah puasa dalam Al-quran yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023

 

Menjalankan ibadah puasa tentu harus disertai dengan niat. Seperti halnya kita akan melaksanakan ibadah puasa sunnah tasua pada tanggal 9 Muharram. Hal ini tentu puasa tasua yang lagi dilakukan akan lebih afdhal. Lantas, bagaimana bacaan niat dalam melaksanakan puasa tasua tersebut? Mari kita simak pembahasan niat puasa 9 Muharram 2023 beserta keutamaannya.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

Puasa 9 Muharram

Niat Puasa 9 Muharram

Puasa 9 Muharram atau lebih dikenal sering disebut puasa tasua adalah ibadah puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim untuk menjalankannya. Waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram 1445 H atau tahun 2023 dilakukan pada bulan Muharram. Dimana, Muharram merupakan salah satu bulan yang paling mulia bagi umat muslim untuk melaksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah agar mendapat ganjaran dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist riyawat Imam Muslim, :

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).

Selain tasua, ada beberapa puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan Muharram, seperti puasa asyura pada tanggal 10 Muharram.

Niat Puasa 9 Muharram

Niat Puasa 9 Muharram 2023 Beserta Keutamaannya

Berikut ini, lafadz doa bacaan niat puasa 9 Muharram atau puasa tasu’a yang dapat dibacakan, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu shauma Taasuu’aa-a lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’ala.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Keutamaan Puasa 9 Muharram

Keutamaan Puasa 9 Muharram

Sebagai berikut, keistimewaan, fadilah atau keutamaan puasa 9 muharram yang akan didapatkan bagi umat muslim yang menjalankan, diantaranya:

Awal Tahun Hijriah

Keutamaan puasa 9 Muharram yang pertama merupakan sebagai awal tahun hijriah. Dimana, bulan Muharram menjadi awal pergantian tahun baru hijriah. Hal ini sangat baik diawali dengan melakukan puasa sunnah yang menjadi amal paling mulia.

Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Keutamaan puasa 9 muharram yang pertama adalah penghapusan dosa selama satu tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengatakan bahwa keistimewaan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah asyura yaitu akan terhapus dosa selama satu tahun. Dengan demikian, tentu kita sebagai umat muslim tentu harus memanfaatkan bulan Muharram menjalankan ibadah puasa sunnah.

Apabila seorang muslim mengerjakan puasa asyura dengan khusu dimulai dari niat hingga buka puasa serta melakukan berbagai macam amalan ibadah lainnya, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Puasa Utama

Puasa utama selain puasa wajib pada bulan Ramadhan adalah puasa asyura. Ini menjadikan keutamaan puasa 9 muharram yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Begitupun didalam al-quran terdapat pembahasan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan paling mulia selain dari Ramadhan.

Dengan begitu, ketika mengerjalan amal ibadah wajib maupun sunnah pada bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dan memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan. Sehingga, puasa asyura sangat penting dalam hidup bagi umat islam.

Sunnah Rasulullah SAW

Adapun, keutamaan puasa 9 muharram adalah sunnah Rasulullah SAW. Dimana, Rasulullah SAW pada masa hidupnya sering menunaikan ibadah puasa sunnah asyura sebagai bentuk teladan terhadap Nabi Musa As dan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Selain menjalankan ibadah puasa sunnah, selama bulan Muharram kita bisa melakukan ibadah lainnya seperti bersedekah kepada anak yatim, mencegah perbuatan kurang baik, memotong kuku, makan riba dan sebagainya. Semakin banyak kita melakukan ibadah wajib dan sunnah sebagai penyempurna, maka semakin banyak pula keistimewaan yang akan didapatkan.

Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Keutamaan puasa 9 muharram yang selanjutnya adalah lebih dekat kepada Allah SWT. Yang mana, selama menjalankan puasa sunnah tentu kita akan menahan rasa lapar, haus menjaga hawa nafsu dan lainnya yang bisa menimbulkan batal puasa. Maka, dengan begitu kita akan terus ingat kepada Allah SWT agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, agar kita dapat terjaga dari perilaku kurang baik dalam hidup, maka kita harus berbuat baik dengan mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Kemudian, selalu mengamalkan amalan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ganjaran Pahala

Selain dekat dengan Allah SWT, keutamaan puasa 9 muharram yaitu mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Penjelasan ganjaran pahala ini telah disampaikan dalam Al-quran maupun hadits sebagai bentuk anjuran bagi umat muslim untuk selalu menunaikan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Selain mengamalkan puasa pada bulan Muharram, kita harus memberi sedekah kepada anak yatim agar pahala yang akan didapatkan berlipat ganda yang menjadi tabungan untuk diakhirat nanti. Selain itu, bisa mengerjakan puas tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Nah, itulah pembahasan niat puasa 9 Muharram 2023 beserta keutamaannya dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 10 Keutamaan 10 Muharram, Menjalankan Puasa Asyura 2023 Beserta Bacaan Niatnya

 

Menjalankan ibadah puasa sunnah tentu memiliki banyak keutamaan, fadilah dan keistimewaan yang akan didapatkan. Salah satu puasa sunnah yang mempunyai keutamaan sangat bagus adalah puasa asyura. Waktu pelaksanaan puasa asyura dilakukan atau dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Lantas, apa saja fadilah yang akan didapatkan ketika melaksanakan puasa asyura? Yuk, mari simak pembahasan 10 keutamaan 10 muharram, menjalankan puasa asyura 2023 beserta bacaan niatnya.

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Tarwiyah, Bacaan Doa Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Keutamaan 10 Muharram

Keutamaan 10 Muharram

Sebelum membahas keutamaan 10 muharram, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang puasa asyura tersebut. Dimana, puasa asyura adalah ibadah puasa sunnah yang dapat dilaksanakan pada bulan Muharram tepatnya dilakukan tanggal 10 Muharram. Asal mula awal adanya puasa asyura terjadi pada jaman Nabi Musa As ketika mendapatkan rasa syukur atas pertolongan Allah SWT dari serangan musuh yang dihadapinya.

Pada saat itu, Nabi Musa As mendapatkan mujikat atas izin Allah SWT bisa membelah lautan hingga selamat dapat menyebrangi lautan tersebut bersama para umat bani israil dari kejaran firaun. Hal ini, membuat firaun terhanyut tenggelam dalam lautan.

Ketika semasa jaman Baginda Nabi Muhammad SAW, puasa asyura ini diamalkan menjadi puasa sunnah dan puasa wajib adalah puasa Ramadhan.

Apalagi dalam beberapa bulan kedepan, akan memasuki bulan Muharram 1445 H atau tahun 2023. Nah, tentu kita sebagai umat muslim tentu bisa memanfaatkan waktu bulan tersebut untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah asyura.

10 Keutamaan 10 Muharram

10 Keutamaan 10 Muharram, Menjalankan Puasa Asyura 2023 Beserta Bacaan Niatnya

Berikut ini, 10 keutamaan 10 muharram atau puasa asyura yang akan didapatkan bagi orang yang telah menjalankannya, yaitu:

Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Keutamaan 10 muharram yang pertama adalah penghapusan dosa selama satu tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengatakan bahwa keistimewaan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah asyura yaitu akan terhapus dosa selama satu tahun. Dengan demikian, tentu kita sebagai umat muslim tentu harus memanfaatkan bulan Muharram menjalankan ibadah puasa sunnah.

Apabila seorang muslim mengerjakan puasa asyura dengan khusu dimulai dari niat hingga buka puasa serta melakukan berbagai macam amalan ibadah lainnya, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Puasa Utama

Puasa utama selain puasa wajib pada bulan Ramadhan adalah puasa asyura. Ini menjadikan keutamaan 10 muharram yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Begitupun didalam al-quran terdapat pembahasan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan paling mulia selain dari Ramadhan.

Dengan begitu, ketika mengerjalan amal ibadah wajib maupun sunnah pada bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dan memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan. Sehingga, puasa asyura sangat penting dalam hidup bagi umat islam.

Sunnah Rasulullah SAW

Adapun, keutamaan 10 muharram adalah sunnah Rasulullah SAW. Dimana, Rasulullah SAW pada masa hidupnya sering menunaikan ibadah puasa sunnah asyura sebagai bentuk teladan terhadap Nabi Musa As dan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Selain menjalankan ibadah puasa sunnah, selama bulan Muharram kita bisa melakukan ibadah lainnya seperti bersedekah kepada anak yatim, mencegah perbuatan kurang baik, memotong kuku, makan riba dan sebagainya. Semakin banyak kita melakukan ibadah wajib dan sunnah sebagai penyempurna, maka semakin banyak pula keistimewaan yang akan didapatkan.

Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Keutamaan 10 muharram yang selanjutnya adalah lebih dekat kepada Allah SWT. Yang mana, selama menjalankan puasa sunnah tentu kita akan menahan rasa lapar, haus menjaga hawa nafsu dan lainnya yang bisa menimbulkan batal puasa. Maka, dengan begitu kita akan terus ingat kepada Allah SWT agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, agar kita dapat terjaga dari perilaku kurang baik dalam hidup, maka kita harus berbuat baik dengan mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Kemudian, selalu mengamalkan amalan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ganjaran Pahala

Selain dekat dengan Allah SWT, keutamaan 10 muharram yaitu mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Penjelasan ganjaran pahala ini telah disampaikan dalam Al-quran maupun hadits sebagai bentuk anjuran bagi umat muslim untuk selalu menunaikan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Selain mengamalkan puasa pada bulan Muharram, kita harus memberi sedekah kepada anak yatim agar pahala yang akan didapatkan berlipat ganda yang menjadi tabungan untuk diakhirat nanti. Selain itu, bisa mengerjakan puas tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

Niat Puasa Asyura

Niat Puasa Asyura
Niat Puasa Asyura

Sebagai berikut, lafadz bacaan doa niat puasa asyura ketika dilakukan pada tanggal 10 Muharram dan telah mengetahui segala keutamaan 10 muharram, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu Shouma Asyura-a Lillahi Ta’ala”.

Artinya: “ Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala “.

Nah, itulah pembahasan 10 keutamaan 10 muharram, menjalankan puasa asyura 2023 beserta bacaan niatnya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

 

Menjaga kebersihan diri secara rutin seperti memotong kuku merupakan salah satu ccara terbaik yang harus dilakukan. Dimana, dengan melakukan memotong kuku sangat membantu untuk membersihkan kotoran didalam sela-sela kuku agar tidak menimbulkan penyakit. Dimana, jaringan tangan kanan sering digunakan untuk memasukan makanan kedalam mulut. Hal itu, tentu harus menjaga kuku supaya tidak membawa kotoran yang masuk. Lantas, bagaimana ketika memotong kuku pada saat berpuasa? Yuk, simak pembahasan hukum memotong kuku saat puasa yang wajib diketahui bagi umat muslim.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Memotong Kuku saat Puasa

Memotong Kuku saat Puasa

Sebelum membahas memotong kuku saat puasa, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang suatu kebersihan diri. Yang mana, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat-Nya untuk selalu menjaga dan memelihara diri dengan kebersihan seperti membersihkan kuku. Waktu memotong kuku tentu bisa dilakukan kapan dan dimana saja pada saat kondisi kukunya sudah panjang.

Akan tetapi, dengan banyaknya sebuah pertanyaan diberbagai plafrom maupun lainnya yang memberi pertanyaan” bolehkan memotong kuku saat puasa”, Apa hukum memotong kuku saat puasa Ramadhan. Tentu dengan adaya pertanyaan tersebut akan menjadi sebuah pengetahuan bagi umat islam yang sedang belajar agama islam atau yang belum tahu hukum memotong kuku tersebut.

Kemudian, sebagai umat islam tentu anda harus pahami didalam cara memotong kuku yang baik dan benar sesuai anjuran Rasulullah SAW. Walaupun terlihat sangat mudah, tetapi hal tersebut tentunya harus diperhatikan suapaya kita mendapatkan kebiasaan dan manfaat dalam memotong kuku tersebut.

Hukum Memotong Kuku saat Puasa

Hukum Memotong Kuku Saat Puasa Yang Wajib Diketahui Bagi Umat Muslim

Hukum memotong kuku saat puasa sangat diperbolehkan. Ketika seoran muslim memotong kuku saat puasa Ramadhan, maka hukumnya tidak akan membatalkan puasa. Beberapa hadist yang menjelaskan memotong kuku termasukbagian sunnah yang harus dilakukan. Tujuannya untuk membersihkan diri yang ada didalam sela-sela kuku.

Bahkan, Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits menjelaskan tentang memotong kuku, :

“Lima hal termasuk (sunah) fitrah, yaitu; mencukur rambut kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku”

Rasulullah SAW selalu menjaga diri dengan membersihkan tubuh dengan mandi. Selain itu, Baginda Nabi Muhammad SAW juga rajin memotong kuku dan bulu lainnya ketika sudah tumbuh panjang. Manfaat memotong kuku ini dapat membersihkan kotoran yang menempel didalam selalu kuku agar tidak masuk pada mulut ketika makan.

Baca Juga: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023

Hal yang Membatalkan Puasa

Hal yang Membatalkan Puasa

Berikut ini, beberapa hal yang membatalkan puasa setelah mengetahui hukum memotong kuku saat puasa, diantaranya:

Makan dan Minum

Memotong kuku saat puasa tentu sangat diperbolehkan. Akan tetapi, hal yang membatalkan puasa sering terjadi adalah makan dan minum. Bila seorang muslim sengaja mengkonsumsi makanan ataupun minuman pada waktu puasa, maka puasanya menjadi batal.

Oleh sebab itu, tentu kita harus menahan diri dari hawa nafsu seperti tidak makan saat sedang puasa agar tidak menjadi batal. Ketika mengerjakan puasa Ramadhan dan senagaja makan karena lapar, maka hukumnya berdosa dan puasanya menjadi batal.

Memasukan Obat Pada Dubur atau Qubul

Selain memotong kuku saat puasa, ada beberapa hal yang membatalkan puasa ketika melakukan sesuatu. Seperti contoh bisa seorang muslim sedang mengalami penyakit ambien dan dibawa ke rumah sakit dan dipasang kateter urine.

Dengan kondisi tersebut, maka puasa yang sedang dilajaninya menjadi batal. Apakah berdosa? Tentu saja tidak. Karena kondisi ini sedang dalam pengobatan yang harus ditangani lebih cepat agar mendapat penanganan dengan mudah supaya cepat sembuh.

Muntah

Adapun, hal yang membatalkan puasa selanjutnya adalah muntah. Walaupun, memotong kuku saat puasa tidak membatalkan, tetapi muntah secara disengaja dan tertelan lagi maka dapat membatalkan puasa.

Sedangkan, muntah secara tidak sejaga maka tidak akan berdosa dan tidak membatalkan puasa. Dan tetap sah menjalankan ibadah puasa. Dengan begitu, tentu kita harus berhati-hati pada saat sedang berpuasa untuk menjaga diri agar tidak menimbulkan muntah.

Hubungan Suami Istri

Hal yang membatalkan puasa lainnya yaitu hubungan suami istri. Apabila seseorang yang telah berumah tangga melakukan hubungan suami istri disiang hari saat berpuasa, maka dapat membatalkan puasa. Jadi, memotong kuku saat puasa tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, melakukan hubungan suami istri dapat membatalkan puasa

Selain itu, hal yang membatalkan puasa lainnya, yaitu onani secara disengaja, nifas, haid, murtad pada saat menunaikan ibadah puasa, dan masih banyak lagi yang dapat membatalkan puasa ketika sedang melaksanakan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Tata Cara Memotong Kuku

Berikut ini, langkah tata cara memotong kuku sesuai sunnah nabi dan mengetahui hukumnya dalam memotong kuku saat puasa, yaitu:

  • Rasulullah SAW memberi contoh dalam tata cara memotong kuku dengan benar yaitu harus diawali dari jari telunjuk tangan kanan, kemudian dilanjutnya pada jari tengah, jari manis, jari kelingking hingga sampai ibu jari.
  • Sedangkan, cara memotong kuku tangan kiri diawali dari jari jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan berakhir pada ibu jari tangan kiri.

Nah, itulah pembahasan hukum memotong kuku saat puasa yang wajib diketahui bagi umat muslim yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Bolehkah Puasa Hari Jumat? Bagaimana Hukumnya

 

Didalam ajaran islam tidak puasa Ramadhan saja yang harus dikerjakan oleh umat islam. Tetapi, banyak sekali puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim untuk dikerjakan. Selain itu, ada juga puasa yang tidak boleh dikerjakan karena hukumnya haram, seperti puasa di hari raya idul fitri dan idul adha, puasa hari tasyrik dan lainnya. Lantas, bagaimana jika mengerjakan puasa di hari jumat? Penasaran? Mari kita simak pembahasan bolehkah puasa hari jumat? Bagaimana hukumnya 2023.

Baca Juga: Inilah Hari yg Diharamkan Puasa Dalam Ajaran Islam

Puasa Hari Jumat

Puasa Hari Jumat

Melansir dari berbagai sumber menyatakan bahwa hari jumat merupakan hari raya bagi umat muslim. Melaksanakan ibadah puasa hari jumat hukumnya makruh apabila sebelum atau setelahnya tidak terjadi melakukan puasa. Penjelasan hukum puasa hari jumat ini merujuk pada sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,:

Artinya “Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya.” (HR Bukhari).

Hukum makruh didalam islam memiliki arti yang berarti bila dikerjakan tidak mendapatkan pahala dan bisa ditinggalkan tidak masalah. Maksudnya seseorang dianjurkan untuk tidak melakukan sesuatu yang ngga ada manfaatnya. Seperti halnya melakukan merokok itu hukumnya makruh.

Hukum Puasa Hari Jumat

Bolehkah Puasa Hari Jumat Bagaimana Hukumnya

Jalaluddin As-Suyuthi dalam Nurul Lum’ah fi Khashaishil Jum’ah menjelaskan hukum puasa hari jumat secara rinci, yaitu:

“Pendapat yang paling shahih menurut madzhab kami dan ini termasuk pendapat jumhur ulama bahwa puasa hari Jumat makruh kalau tidak puasa sebelum dan sesudahnya. Sebagian pendapat mengatakan tidak makruh kecuali bagi orang yang terhalang ibadahnya lantaran puasa dan tubuhnya lemah.”

Penjelasan diatas berarti hukum melaksanakan puasa hari jumat adalah makruh bila tidak dikerjakan sebelum dan sesudanya. Namun, disetiap kalangan ulama memiliki berbagai macam pendapat dalam hal tersebut. Seperti larangan menjalankan ibadah puasa hari jumat dan sabtu. Alasan larangan puasa hari jumat diantaranya, karena hari raya, agar pelaksanaan ibadah jumat lebih afdhal, dan juga perbedaan dengan kaum yahudi.

Pada jaman Baginda Nabi Muhammad SAW, orang Yahudi selalu melaksanakan puasa hari sabtu. Maka dari itu, umat islam tidak dianjurkan mengerjakan puasa pada hari jumat tersebut. Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW telah bersabda,:

Artinya: “Janganlah khususkan malam Jumat dengan shalat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu.” (HR Muslim).

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Pandangan Ulama Perihal Puasa Hari Jumat

Pandangan Ulama Perihal Puasa Hari Jumat

Berikut ini, beberapa pandangan ulama perihal puasa hari jumat, yaitu:

Imam Nawawi Rahimahullah

Pandangan ulama perihal puasa hari jumat menurut imam Nawawi Rahimahullah mengatakan bahwa:

“Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jumat secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jumat, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin Rahimahullah

Sedangkan, menurut syaikh Muhammad nin Sholih Al ‘Utsaimin Rahimahullah perihal puasa hari jumat mengatakan bahwa:

“Jika seseorang berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian bukan maksud untuk pengkhususan karena hari tersebut adalah hari Jumat namun karena itu adalah waktu longgarnya saat itu, maka pendapat yang tepat, itu masih dibolehkan.” (Syarhul Mumthi’).

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di Rahimahullah

Adapun, pandangan ulama perihal puasa hari jumat menurut Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di Rahimahullah, yaitu:

“Larangan mengkhususkan puasa pada hari Jumat dimaksudkan karena sebagian orang menyangka ada keutamaan disunnahkannya puasa pada hari tersebut. Dijelaskan di sini bahwa puasa pada hari Jumat itu dilarang. Sebagaimana berpuasa pada hari Id juga terlarang dan hari Jumat juga adalah hari Id pekanan.

Penjelasan keterangan tersebut alasan tidak boleh puasa hari jumat yaitu supaya umat islam dalam melaksanakan ibadah dengan khusu dengan oenuh hikmah. Selain itu, atau bisa melaksanakan puasa ketika bertepatan dengan puasa sunnah tertentu, seperti puasa daud, puasa ayaamul bidh, puasa tarwiyah maupun arafah.

Adapun, penjelasan hukum puasa hari jumat menjadi makruh seperti yang telah disampaikan dalam sebuah hadistdari Juwairiyah bint Al-Harits;

“Rasulullah SAW pernah menemuinya pada hari Jum’at dan ia dalam keadaan berpuasa, lalu beliau bersabda: ‘Apakah engkau berpuasa kemarin?’ ‘Tidak,’ jawabnya. ‘Apakah engkau ingin berpuasa besok?’ tanya beliau lagi. ‘Tidak,’ jawabnya lagi. ‘Batalkanlah puasamu’ kata Rasulullah SAW.” (HR Bukhari).

Didalam keterangan hadits tersebut menurut para ulama menjelaskan bahwa hukum melaksanakan ibadah puasa sunnah hari jumat menjadi makruh. Akan tetapi, bisa menjalankan puasa sunnah pada hari jumat tidak makruh apabila didahului puasa sunnah hari kamis dan sabtu. Selain itu, bertepatan dengan puasa sunnah lainnya, seperti puasa arafah, auasa Ayyamul Bidh dan puasa dawud

Nah, itulah pembahasan bolehkan puasa hari jumat? Bagaimana hukumnya 2023 yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023

 

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang ada didalam ajaran islam. Dimana, bulan Dzulhijjah menjadi bulan pelaksanaan ibadah haji bagi umat muslim yang akan menjalankannya. Selain itu, bulan Dzulhijjah bulan untuk merayakan hari lebaran idul adha dan hari penyembelih hewan qurban serta mengamalkan ibadah puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa sunnah pada bulan dzulhijjah tersebut? Yuk, simak pembahasan niat puasa bulan dzulhijjah 10 hari pertama bahasa arab, latin dan artinya.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa 100 % Ampuh

Puasa Bulan Dzulhijjah

Puasa Bulan Dzulhijjah

Sebelum membahas puasa bulan dzulhijjah, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang bulan Dzulhijjah, umat islam yang mendapat panggilan Allah SWT untuk berhaji, maka meraka akan melaksanakan ibadah haji di Baitullah. Sedangkan, umat muslim yang belum mendapatkan panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji, mereka akan merayakan lebaran Idul Adha di negara masing-masing. Selain itu, melaksanakan penyembelih hewan qurban bagi umat muslim yang memiliki niat dengan ikhlas.

Ada tiga puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan dzulhijjah 10 hari pertama, diantaranya puasa sunnah pada tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah, puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dan diakhiri merayakan hari lebaran membaca takbir dan melaksanakan sholat idul adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Bacaan Niat Puasa Bulan Dzulhijjah

Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini, lafadz doa bacaan niat puasa bulan dzulhijjah 10 hari pertama, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin : “Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala

Artinya : “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Waktu Pelaksanaan Puasa Bulan Dzulhijjah

Waktu pelaksanaan puasa bulan dzuhijjah dilakukan pada tangal 1 hingga 7 Dzulhijjah atau 10 hari pertama. Sedangkan, melakukan puasa sunnah tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Selain tiu, terdapat pula, puasa sunnah yang dapat dikerjakan, diantaranya puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh dan puasa daud. Akan tetapi, ada beberapa hari yang tidak boleh mengerjakan puasa yaitu mengerjakan puasa pada hari raya idul adha dan hari tasyrik yaitu dari tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

Keutamaan Puasa Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Puasa Bulan Dzulhijjah

Berikut ini, beberapa fadilah atau keutamaan puasa bulan dzulhijjah yang akan didapatkan bagi orang yang menjalankannya, yaitu:

Mendapat Pahala Berlipat Ganda

Keutamaan puasa bulan dzulhijjah yang pertama adalah akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Apabila seorang muslim mengamalkan puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah tersebut, maka Allah SWT akan memberika ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits, :

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)

Diampuni Dosa-Dosanya

Selain pahala, keutamaan puasa bulan dzulhijjah bagi orang yang mengerjakan puasa sunnah arafah pada tangal 9 Dzulhijjah, maka akan diampuni dosa-dosanya selama dua tahun. Hal ini tentu sangat manfaat sekali bagi umat muslim yang menjalankannya.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadist, :

Artinya, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa hari arafah menjadi hari yang paling baik, dimana Allah SWT akan membebaskan hamba_nya dari api neraka.

Menahan Hawa Nafsu

Adapun, keutamaan puasa bulan dzulhijjah yang berikutnya adalah dapat menjaga hawa nafsu yang dapat menimbulkan amarah maupun perilaku kurang baik. Dimana, seorang muslim yang sedang berpuasa, maka syaitan tidak akan mudah masuk kedalam tubuh orang tersebut karena terhalang oleh amalan puasa sunnah yang sedang dikerjakan.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits

عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَىٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا

فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا

إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا –

أَوْ قَالَ – شَيْئًا »

Latin : Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya.”

Artinya : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Keutamaan puasa bulan dzulhijjah merupakan salah satu amalan ibadah sunnah yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, kita sebagai umat muslim tentu harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW tersebut.

Selain itu, mencari jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT selain menunaikan segala perintah-Nya dan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW.

Nah, itulah pembahasan niat puasa bulan dzulhijjah 10 hari pertama bahasa arab, latin dan artinya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Inilah Hari yg Diharamkan Puasa Dalam Ajaran Islam

 

Hari yg Diharamkan Puasa – Rukun islam yang ketiga adalah puasa. Umat islam diwajibkan menunaikan ibadah puasa wajib pada bulan Ramadhan. Apabila seorang muslim meninggalkan atau tidak melaksanakan puasa Ramadhan maka hukumnya berdosa. Oleh sebab itu, kita sebagai umat muslim harus menunaikan ibadah puasa Ramadhan atas perinta Allah SWT. Namun, ada beberapa puasa sunnah yang tidak boleh dilakukan pada hari tertentu. Bila seseorang mengerjakan puasa sunnah pada hari tersebut maka hukumnya berdosa. Lantas, hari apa saja yang diharamkan untuk melakukan puasa? Yuk, simak pembahasan inilah hari yg diharamkan puasa dalam ajaran islam.

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Tarwiyah, Bacaan Doa Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Hari yg Diharamkan Puasa

Hari yg Diharamkan Puasa

Sebelum membahas hari yg diharamkan puasa, ada beberapa hal yang harus diketahui tenang puasa itu sendiri. Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari dengan waktu yang telah ditentukan. Selain puasa wajib, terdapat pula puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim untuk melaksanakannya.

Akan tetapi, dalam menjalankan ibadah puasa sunnah tentu ada hari-hari tertentu yang tidak boleh di laksanakan mengerjakan puasa tersebut. Dengan begitu, tentu sebagai umat muslim harus pahami hari apa saja yang tidak boleh melaksanakan ibadah puasa sunnah.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa 100 % Ampuh

Waktu Hari yg Diharamkan Puasa

Inilah Hari yg Diharamkan Puasa Dalam Ajaran Islam

Berikut ini, waktu hari yg diharamkan puasa didalam ajaran islam, diantaranya:

Hari Raya Idul Fitri

Hari yang diharamkan puasa yang pertama adalah dilaksanakan pada hari raya idul fitri. Umat muslim dilarang menjalankan ibadah puasa saat idul fitri. Dimana, hari idul fitri merupakan salah satu momen hari kemenangan bagi umat muslim setelah menyelesaikan puasa Ramadhan satu bulan penuh.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim).

Puasa Hari Raya Idul Adha

Selain idul fitri, hari yg diharamkan puasa selanjutnya adalah puasa hari raya idul adha. Umat muslim yang melaksanakan puasa pada hari raya qurban, maka hukumnya berdosa. Padahal, sebelum memasuki lebaran idul adha, terdapat beberapa puasa sunnah yang boleh diamalkan, seperti puasa dzulhijjah, puasa tarwiyah dan puasa arafah.

Dalam sebuah hadits telah dijelaskan larangan puasa di hari raya idul adha, Rasulullah SAW bersabda,:

Artinya: “Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian.” (HR. Bukhari).

Hari Tasyrik

hari tasyrik, Hari yg Diharamkan Puasa

Adapun, hari yg diharamkan puasa berikutnya yaitu hari tasyrik. Dimana, umat muslim tidak boleh atau dilarang menjalankan ibadah puasa sunnah pada hari tasyrik. Ada 3 hari tasyrik yang tidak boleh untuk melaksanakan ibadah puasa, diantaranya pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits,:

Artinya: “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”

Puasa Hari Jumat

Hari yg diharamkan puasa lainnya adalah menjalankan puasa hari jumat. Secara umum, hari jumat yaitu hari yang penuh dengan berkah. Akan tetapi, ketika kita melaksanakan ibadah puasa sunnah yang bukan dari qodho, membayar kafaroh, maka berosa. Namun, sangat berbeda bila hari jumat itu bertepatan tanggal hari puasa sunnah seperti puasa syawal, puasa 1 ramadhan, puasa arafah ataupun tarwiyah.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadist, :

Artinya: “Janganlah khususkan malam Jumat dengan sholat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu.” (HR. Muslim).

Puasa Hari Sabtu

Puasa hari sabtu termasuk salah satu hari yg diharamkan puasa. Mengapa? Karena, pada masa jaman Baginda Nabi Muhammad SAW, hari sabtu dijadikan sebagai rutinitas bagi orang yaitu. Maka dari itu, umat muslim dilarang melaksanakan puasa pada hari sabtu terkecuali menjalankan ibadah puasa wajib maupun lainnya.

Dalam sebuah hadist telah menjelaskan larangan puasa hari sabtu. Rasulullah SAW bersabda,:

Artinya: “Janganlah kalian berpuasa hari sabtu, kecuali untuk puasa yang Allah wajibkan. Jika kalian tidak memilliki makanan apapun selain kulit anggur atau batang kayu, hendaknya dia mengunyahnya.” (HR. Turmudzi ).

Lainnya

Hari yang diharamkan puasa yang lainnya, yaitu

  • Puasa Hari Syak
  • Puasa Sepanjang Tahun
  • Puasa Wanita Saat Haid atau Nifas
  • Puasa Orang Sakit yang Dikhawatirkan Meninggal Dunia
  • Dll

Nah, itulah pembahasan inilah hari yg diharamkan puasa dalam ajaran islam dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

 

Bulan Dzulhijjah menjadi bulan yang penuh dengan makna. Dimana, umat islam akan merayakan hari lebaran Idul Adha, menyembelih hewan qurban dan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah. Disamping itu, terdapat pula anjuran puasa sunnah yang dapat dilaksanakan oleh umat muslim pada bulan Dzulhijjah tersebut, diantaranya puasa tarwiyah dan arafah. Lantas, apa saja fadilah dan keistimewaan melakukan puasa tersebut? Yuk, simak pembahasan 5 keutamaan puada dzulhijjah dan waktu pelaksanaannya.

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha Sesuai Sunnah

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Sebelum membahas keutamaan puasa dzulhijjah, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang bulan Dzulhijjah, umat islam yang mendapat panggilan Allah SWT untuk berhaji, maka meraka akan melaksanakan ibadah haji di Baitullah. Sedangkan, umat muslim yang belum mendapatkan panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji, mereka akan merayakan lebaran Idul Adha di negara masing-masing. Selain itu, melaksanakan penyembelih hewan qurban bagi umat muslim yang memiliki niat dengan ikhlas.

Ada tiga puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan dzulhijjah, diantaranya puasa sunnah pada tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah, puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dan diakhiri merayakan hari lebaran membaca takbir dan melaksanakan sholat idul adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah

5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

Berikut ini, beberapa fadilah atau keutamaan puasa dzulhijjah yang akan didapatkan bagi orang yang menjalankannya, yaitu:

Mendapat Pahala Berlipat Ganda

Keutamaan puasa dzulhijjah yang pertama adalah akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Apabila seorang muslim mengamalkan puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah tersebut, maka Allah SWT akan memberika ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits, :

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)

Diampuni Dosa-Dosanya

Selain pahala, keutamaan puasa dzulhijjah bagi orang yang mengerjakan puasa sunnah arafah pada tangal 9 Dzulhijjah, maka akan diampuni dosa-dosanya selama dua tahun. Hal ini tentu sangat manfaat sekali bagi umat muslim yang menjalankannya.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadist, :

Artinya, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa hari arafah menjadi hari yang paling baik, dimana Allah SWT akan membebaskan hamba_nya dari api neraka.

Menahan Hawa Nafsu

Adapun, keutamaan puasa dzulhijjah yang berikutnya adalah dapat menjaga hawa nafsu yang dapat menimbulkan amarah maupun perilaku kurang baik. Dimana, seorang muslim yang sedang berpuasa, maka syaitan tidak akan mudah masuk kedalam tubuh orang tersebut karena terhalang oleh amalan puasa sunnah yang sedang dikerjakan.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits

عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَىٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا

فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا

إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا –

أَوْ قَالَ – شَيْئًا »

Latin : Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya.”

Artinya : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Keutamaan puasa dzulhijjah merupakan salah satu amalan ibadah sunnah yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, kita sebagai umat muslim tentu harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW tersebut.

Selain itu, mencari jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT selain menunaikan segala perintah-Nya dan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW.

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Tarwiyah, Bacaan Doa Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Niat Puasa Dzulhijjah

Niat Puasa Dzulhijjah

Sebagai berikut, lafadz doa bacaan niat puasa dzulhijjah yang dapat dibaca setelah mengetahui segala keutamaan puasa dzulhijjah tersebut, yaitu:

Puasa Sunnah Tanggal 1 Sampai 7 Dzulhijjah

Bacaan doa niat puasa sunnah tanggal 1 sampai 7 dzulhijjah,:

Latin: “Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala”.

Artinya, “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”

Puasa Tarwiyah Tanggal 8 Dzulhijjah

Bacaan doa niat puasa tarwiyah tanggal 8 dzulhijjah,:

Latin: “Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”.

Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Puasa Arafah Tanggal 8 Dzulhijjah

Bacaan doa niat puasa arafah tanggal 9 dzulhijjah,:

Latin: “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala”.

Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”

Waktu Pelaksanaan Puasa Dzulhijjah

Waktu pelaksanaan puasa dzuhijjah dilakukan pada tangal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Sedangkan, melakukan puasa sunnah tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Selain tiu, terdapat pula, puasa sunnah yang dapat dikerjakan, diantaranya puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh dan puasa daud. Akan tetapi, ada beberapa hari yang tidak boleh mengerjakan puasa yaitu mengerjakan puasa pada hari raya idul adha dan hari tasyrik yaitu dari tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Nah, itulah pembahasan 5 keutamaan puasa dzulhijjah dan waktu pelaksanaannya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 8 Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa 100 % Ampuh

 

Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa – Mengalami cegukan saat puasa tentu sangat mengganggu sekali dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dimana, ketika terjadi cegukan maka tubuh merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri pada saat berhadapan dengan orang lain. Hal ini membuatkan kita akan melakukan sesuatu yang bisa dapat meredakan ketegangan tubuh. Dengan mengatasi cegukan ketika berpuasa tentu tidak bisa dilakukan dengan minum air dikarenakan bisa membatalkan puasa. Oleh karena itu, mengobati cegukan dapat dilakukan dengan berbagai hal. Penasaran? Yuk, simak pembahasan 8 cara menghilangkan cegukan saat puasa 100% ampuh.

Baca Juga: 10 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan 2023

Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa

Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa

Sebelum membahas cara menghilangkan cegukan saat puasa, ada beberapa hal yang harus diketahuai ketika sedang berpuasa. Membaca niat puasa menjadi hal penting harus dibacakan agar lebih afdhal dalam menjalankan ibadah puasa, baik puasa wajib maupun sunnah. Selain itu, hindari konsumsi suatu makanan yang bisa menimbulkan cegukan dikemudian hari agar pelaksanaan puasa dapat berjalan lancar.

Disamping itu, tentu kita tidak melakukan aktivitas kerja yang memberatkan agar tidak menimbukan kecapean. Bila kita bekerja terus-menerus tanpa istirahat, maka tubuh akan merasa cape, lapar dan juga haus. Sehingga membuat kita akan berpikir ingin minum yang dapat membatalkan puasa.

Baa Juga: 6 Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha Sesuai Sunnah

8 Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa

8 Cara Menghilangkan Cegukan Saat Puasa 100 % Ampuh

Berikut ini, langkah 8 cara menghilangkan cegukan saat puasa paling ampuh, yaitu:

Menahan Napas

Cara menghilangkan cegukan saat puasa yang pertama paling popular adalah menahan napas. Dimana, cara seperti ini sering dilakukan oleh semua orang dengan cara mengambil nafas dalam hidung dan tahan selama 15 detik. Kemudian, buang nafas secara perlahan-lahan dan dilakukan 4 kali.

Bila cara seperti itu tidak kunjung sembuh, maka bisa dilakukan kembali menahan nafas selama 1 menit dan lakukan secara terus menerus.

Bernapas Dalam Kantong Kertas

Mengobati atau mengatasi cegukan ketika sedang berpuasa bisa dilakukan berbagai macam hal tanpa minum air yang bisa menyebabkan batal. Cara menghilangkan cegukan saat puasa bisa menggunakan pola bernapas dalam kantong kerja yang sangat tebal.

Dimana, leher kantong kerja yang telah disiapkan tempelkan pada mulut dan hidup secara tertutup. Lalu, lakukan bernafas dalam kantong kertas tersebut dengan tujuan untuk menghirup karbondioksida yang dapat membantu meredakan kontraksi pada otot-otot diafragma tersebut. Hal ini sangat mudah dalam menghilangkan cegukan dengan cepat.

Duduk Memeluk Lutut

Adapun, cara menghilangkan cegukan saat puasa yang selanjutnya adalah duduk memeluk lutut. Proses seperti ini sangat membantu mengatasi dalam menghilangkan cegukan dengan cara posisi duduk dan kedua kaki ditekukan ke atas seperti lagi merengkuk.

Apabila anda telah melakukan hal tersebut, maka tahan selama 5 menit. Dimana, dengan melakukan posisi tersebut sangat membantu untuk meningkatkan tekanan pada otot diafragma, sehingga udara yang tersumbat akan keluar.

Memijat Area Ulu Hati

Cara menghilangkan cegukan saat puasa berikutnya yaitu memijat area ulu hati tanpa harus minum air agar tidak membatalkan puasa. Dimana, anda bisa mencoba melakukan pijatan pada ulu hati dengan ujung jari secara perlahan-lahan agar dapat meredakan tekanan pada otot-otot diafragma tersebut.

Sehingga, tekanan otot diafragma tersebut akan lebih rilek dan tidak terjadi cegukan kembali. Cobalah lakukan cara seperti itu selama 2 menit.

Memijat Telapak Tangan

Ada banyak cara menghilangkan cegukan saat puasa yang bisa anda lakukan. Salah satunya memijat telapak tangan dengan cara ditekan menggunakan jari tangan pada bagian jari telunjuk maupun ibu jari secara lembut.

Apabila telapak tangan ditekan merasakan rasa sakit, maka kemungkinan besar sistem saraf mengalami masalah. Oleh karena itu, anda bisa melakukan pijatan telapak tangan beberapa kali agar cegukan yang dialami cepat hilang.

Penyebab cegukan saat puasa

Sebagai berikut, beberapa penyebab cegukan saat puasa yang sering terjadi kontraksi, atau peregangan pada otot diafragma dan mengetahui cara menghilangkan cegukan saat puasa itu sendiri, diantaranya:

  • Makan Sahur Terlalu Berlebihan
  • Teralu Cepat Saat Makan Sahur
  • Konsumsi Minuman Bersoda Saat Sahur
  • Asam Lambung Naik
  • Banyak Menelan Udara

Apabila kondisi tersebut terjadi maka akan timbul reaksi pada tubuh, seperti menimbulkan gangguan pada syarat yang menghubungkan otak dengan diafragma.

Cara Mencegah Cegukan Saat Puasa

Cara Mencegah Cegukan Saat Puasa

Adapun, langkah-langkah dalam melakukan pengobatan cara mencegah cegukan saat puasa dan sudah tahu bagaimana cara menghilangkan cegukan saat puasa, yaitu:

  • Hindari konsumsi makan sahur secara berlebihan
  • Hindari makan sahur dengancepat
  • Kurangi konsumsi makanan yang pedas saat sahur
  • Hindari konsumsi minuman yang bersoda
  • Hindari merokok di waktu sahur
  • Jangan memikirkan sesuatu yang berlebihan hingga mengalami stress
  • Dll

Nah, itulah pembahasan cara menghilangkan cegukan saat puasa 100% ampuh yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 10 Keutamaan Puasa Tarwiyah, Bacaan Doa Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya