Menunaikan puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat islam atas perintah Allah SWT dalam melaksanakan rukun islam yang ketiga. Selain menahan rasa lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenam matahari, banyak sekali hakikat didalam melakukan puasa. Apa saja? Yuk, simak pembahasan 5 hakikat puasa yang wajib diketahui bagi umat muslim yang akan menjalaninya.

Baca Juga: 7 Keutamaan Puasa Tasua 2023 Beserta Bacaan Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Hakikat Puasa

Hakikat Puasa

Melaksanakan puasa Ramadhan maupun sunnah dapat dipastikan adanya hakikat puasa yang harus di ketahui oleh umat islam yang menjadi bagian dari syarat dalam berpuasa. Apabila kita sudah tahu arti hakikat puasa maka menunaikan ibadah puasa yang akan dikerjakannya dapat dilakukan secara ikhlas tanpa ingin dipuji orang lain.

Dengan begitu tentu, umat muslim akan selalu menjaga dan mentaati segala rukun dan sunnah puasa yang dapat dikerjakan agar mendapat pahala dari Allah SWT.

5 Hakikat Puasa

5 Hakikat Puasa Yang Wajib Diketahui Bagi Umat Muslim

Berikut ini, beberapa hakikat puasa yang harus diketahui oleh umat muslim, diantaranya:

Bertaqwa Kepada Allah SWT

Hakikat puasa bagi orang yang menjalankan yang pertama adalah bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan hakikat puasa ini telah dijelaskan dalam Al-quran surah Al-Baqarah ayat 183,:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Penjelasan ayat diatas banyak memiliki kandungan makna didalam kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Artinya, hakikat puasa bagi orang yang beriman untuk melaksanakan puasa Ramadhan hanya tertaqwa kepada Allah SWT.

Akhlak Mulia

Melansir dari berbagai sumber menyatakan bahwa hakikat puasa selain bertaqwa kepada Allah SWT tak lain yaitu membentuk akhlak mulia. Dimana, seorang muslim yang sedang menjalankan puasa berarti mereka sedang belajar mencegah melakukan perbuatan kurang baik, seperti perilaku tidak sopan, suka berbohong dan sebagainya.

Sehingga, ketika puasa penuh dengan ketenangan, berperilaku baik dan lainnya, maka Allah SWT akan menerima puasanya. Dengan begitu, kita sebagai umat islam sudah waktunya untuk selalu menjaga lisan, berperilaku baik dan mengerjakan kewajiban serta amalan sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Menjadi Ahli Berpuasa

Adapun, hakikat puasa bagi orang yang menjalankan bisa dikatakan mereka menjadi ahli berpuasa dan mengikuti anjuran Rasulullah SAW. Seorang muslim ahli berpuasa tentunya akan diberikan tempat khusus di sruga dengan penuh kedamaian dan kesegaran oleh Allah SWT. Bahkan, pintu surga bagi ahli puasa tidak akan dimasuki oleh orang yang bukan ahlinya.

Dengan demikian, jika kita ingin masuk surga maka harus menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kemudian, menguti jejak Rasulullah SAW dengan mengamalkan sebagai macam amalan sunnah yang telah dicontohkannya.

Menjaga lisan dan perbuatan

Hakikat puasa yang selanjutnya untuk selalu menjaga lisan dan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, seperti memfitnah, berdusta, perkataan keji, mengumpat, provokasi dan sebagainya. Hal ini tentu dapat terhindar dari kebencian Allah SWT maupun orang lain.

Umat islam dianjurkan untuk tidak berbicara yang kurang bermanfaat selamat bulan puasa Ramadhan satu bulan penuh. Alangkah baiknya mengerjakan kegiatan ibadah yang bermanfaat, seperti membaca Al-quran, dzikir, bersedekah dan sebagainya. Dengan demikian, tentu kita dapat terhindar dari suatu yang bisa membatalkan puasa.

Baca Juga: 8 Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan Beserta Amalannya

Pahala Puasa Ramadhan

pahala puasa ramadhan, Hakikat Puasa

Selain itu, hakikat puasa yang berikutnya adalah berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan agar dapat pahala puasa Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist,:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasanan didalam hadist tersebut seorang umat muslim yang telah mengerjakan amalam kebaikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda hingga 700 kali lipat. Sedangkan, pahala orang yang telah berpuasa tentu bisa mendapatkan pahala yang tak terhingga. Mengapa? Karena, selama bulan puasa umat muslim telah berusaha meniggalkan segala hal yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah di Lathaif Al-Ma’arif mengatakan,

“Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”

Nah, itulah pembahasan 5 hakikat puasa yang wajib diketahui bagi umat muslim yang akan menjalaninya dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 10 Keutamaan Puasa Muharram dan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui Umat Muslim

 

Melaksanakan puasa Muharram tentu secara ikhlas tentu akan mendapatkan fadilah yang sangat tidak disangka-sangka. Dimana, Muharram menjadi bulan penting bagi umat muslim yang menjadi sebagai pergantian tahun baru islam dan juga hijrahnya Baginda Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah di kota suci. Lantas, apa keistimewaan puasa di bulan Muharram? Mari kita, pembahasan 10 keutamaan puasa Muharram dan bacaan niat yang wajib diketahui umat muslim.

Baca Juga: Niat Puasa 9 Muharram 2023 Beserta Keutamaannya

Keutamaan Puasa Muharram

Keutamaan Puasa Muharram

Sebelum membahas keutamaan puasa muharram, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang puasa asyura tersebut. Dimana, puasa asyura adalah ibadah puasa sunnah yang dapat dilaksanakan pada bulan Muharram tepatnya dilakukan tanggal 10 Muharram. Asal mula awal adanya puasa asyura terjadi pada jaman Nabi Musa As ketika mendapatkan rasa syukur atas pertolongan Allah SWT dari serangan musuh yang dihadapinya.

Pada saat itu, Nabi Musa As mendapatkan mujikat atas izin Allah SWT bisa membelah lautan hingga selamat dapat menyebrangi lautan tersebut bersama para umat bani israil dari kejaran firaun. Hal ini, membuat firaun terhanyut tenggelam dalam lautan.

Ketika semasa jaman Baginda Nabi Muhammad SAW, puasa asyura ini diamalkan menjadi puasa sunnah dan puasa wajib adalah puasa Ramadhan.

Apalagi dalam beberapa bulan kedepan, akan memasuki bulan Muharram 1445 H atau tahun 2023. Nah, tentu kita sebagai umat muslim tentu bisa memanfaatkan waktu bulan tersebut untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah asyura.

10 Keutamaan puasa Muharram

10 Keutamaan Puasa Muharram dan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Berikut ini, 10 keutamaan puasa muharram atau puasa asyura yang akan didapatkan bagi orang yang telah menjalankannya, yaitu:

Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Keutamaan puasa muharram yang pertama adalah penghapusan dosa selama satu tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengatakan bahwa keistimewaan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah asyura yaitu akan terhapus dosa selama satu tahun. Dengan demikian, tentu kita sebagai umat muslim tentu harus memanfaatkan bulan Muharram menjalankan ibadah puasa sunnah.

Apabila seorang muslim mengerjakan puasa asyura dengan khusu dimulai dari niat hingga buka puasa serta melakukan berbagai macam amalan ibadah lainnya, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Puasa Utama

Puasa utama selain puasa wajib pada bulan Ramadhan adalah puasa asyura. Ini menjadikan keutamaan puasa muharram yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Begitupun didalam al-quran terdapat pembahasan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan paling mulia selain dari Ramadhan.

Dengan begitu, ketika mengerjalan amal ibadah wajib maupun sunnah pada bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dan memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan. Sehingga, puasa asyura sangat penting dalam hidup bagi umat islam.

Sunnah Rasulullah SAW

Adapun, keutamaan puasa muharram adalah sunnah Rasulullah SAW. Dimana, Rasulullah SAW pada masa hidupnya sering menunaikan ibadah puasa sunnah asyura sebagai bentuk teladan terhadap Nabi Musa As dan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Selain menjalankan ibadah puasa sunnah, selama bulan Muharram kita bisa melakukan ibadah lainnya seperti bersedekah kepada anak yatim, mencegah perbuatan kurang baik, memotong kuku, makan riba dan sebagainya. Semakin banyak kita melakukan ibadah wajib dan sunnah sebagai penyempurna, maka semakin banyak pula keistimewaan yang akan didapatkan.

Baca Juga: Kapan Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha 2023, Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Keutamaan puasa muharram yang selanjutnya adalah lebih dekat kepada Allah SWT. Yang mana, selama menjalankan puasa sunnah tentu kita akan menahan rasa lapar, haus menjaga hawa nafsu dan lainnya yang bisa menimbulkan batal puasa. Maka, dengan begitu kita akan terus ingat kepada Allah SWT agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, agar kita dapat terjaga dari perilaku kurang baik dalam hidup, maka kita harus berbuat baik dengan mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Kemudian, selalu mengamalkan amalan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ganjaran Pahala

Selain dekat dengan Allah SWT, keutamaan puasa muharram yaitu mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Penjelasan ganjaran pahala ini telah disampaikan dalam Al-quran maupun hadits sebagai bentuk anjuran bagi umat muslim untuk selalu menunaikan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Selain mengamalkan puasa pada bulan Muharram, kita harus memberi sedekah kepada anak yatim agar pahala yang akan didapatkan berlipat ganda yang menjadi tabungan untuk diakhirat nanti. Selain itu, bisa mengerjakan puas tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Niat Puasa Asyura

Niat Puasa Asyura

Sebagai berikut, lafadz bacaan doa niat puasa asyura yang dapat dibacakan ketika mengetahui semua keutamaan puasa muharram, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu Shouma Asyura-a Lillahi Ta’ala”.

Artinya: “ Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala “.

Nah, itulah pembahasan 10 keutamaan puasa Muharram dan bacaan niat yang wajib diketahui umat muslim yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 7 Keutamaan Puasa Tasua 2023 Beserta Bacaan Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

 

Membaca niat dalam menunaikan puasa tentu sangat dianjurkan. Seperti halnya akan melaksanakan ibadah puasa sunnah tasua pada tanggal 9 Muharram. Hal ini tentu puasa tasua yang lagi dilakukan akan lebih afdhal. Lantas, apa saja fadilah dan keistimewaan melaksanakan puasa tasua tersebut? Mari kita simak pembahasan 7 keutamaan puasa tasua 2023 beserta bacaan niat bahasa arab, latin dan artinya.

Baca Juga: Tata Cara Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal Hukumnya 2023, Beserta Bacaan Niat

Keutamaan Puasa Tasua

Keutamaan Puasa Tasua

Keutamaan puasa tasua adalah ibadah puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim untuk menjalankannya. Waktu pelaksanaan puasa tasua dikerjakan pada bulan Muharram atau tepatnya dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram 1445 H atau tahun 2023. Dimana, Muharram merupakan salah satu bulan yang paling mulia bagi umat muslim untuk melaksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah agar mendapat ganjaran dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist riyawat Imam Muslim, :

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).

Selain tasua, ada beberapa puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan Muharram, seperti puasa asyura pada tanggal 10 Muharram.

7 Keutamaan Puasa Tasua

7 Keutamaan Puasa Tasua 2023 Beserta Bacaan Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Sebagai berikut, fadilah atau keutamaan puasa tasua dilaksanakan pada tanggal 9 muharram yang akan didapatkan bagi umat muslim yang menjalankan, diantaranya:

Awal Tahun Hijriah

Keutamaan puasa tasua yang pertama merupakan sebagai awal tahun hijriah. Dimana, bulan Muharram menjadi awal pergantian tahun baru hijriah. Hal ini sangat baik diawali dengan melakukan puasa sunnah yang menjadi amal paling mulia.

Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Keutamaan puasa tasua yang pertama adalah penghapusan dosa selama satu tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengatakan bahwa keistimewaan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah asyura yaitu akan terhapus dosa selama satu tahun. Dengan demikian, tentu kita sebagai umat muslim tentu harus memanfaatkan bulan Muharram menjalankan ibadah puasa sunnah.

Apabila seorang muslim mengerjakan puasa asyura dengan khusu dimulai dari niat hingga buka puasa serta melakukan berbagai macam amalan ibadah lainnya, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Puasa Utama

Puasa utama selain puasa wajib pada bulan Ramadhan adalah puasa asyura. Ini menjadikan keutamaan puasa tasua yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Begitupun didalam al-quran terdapat pembahasan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan paling mulia selain dari Ramadhan.

Dengan begitu, ketika mengerjalan amal ibadah wajib maupun sunnah pada bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dan memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan. Sehingga, puasa asyura sangat penting dalam hidup bagi umat islam.

Sunnah Rasulullah SAW

Adapun, keutamaan puasa tasua adalah sunnah Rasulullah SAW. Dimana, Rasulullah SAW pada masa hidupnya sering menunaikan ibadah puasa sunnah asyura sebagai bentuk teladan terhadap Nabi Musa As dan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Selain menjalankan ibadah puasa sunnah, selama bulan Muharram kita bisa melakukan ibadah lainnya seperti bersedekah kepada anak yatim, mencegah perbuatan kurang baik, memotong kuku, makan riba dan sebagainya. Semakin banyak kita melakukan ibadah wajib dan sunnah sebagai penyempurna, maka semakin banyak pula keistimewaan yang akan didapatkan.

Baca Juga: Kapan Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha 2023, Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Keutamaan puasa tasua yang selanjutnya adalah lebih dekat kepada Allah SWT. Yang mana, selama menjalankan puasa sunnah tentu kita akan menahan rasa lapar, haus menjaga hawa nafsu dan lainnya yang bisa menimbulkan batal puasa. Maka, dengan begitu kita akan terus ingat kepada Allah SWT agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, agar kita dapat terjaga dari perilaku kurang baik dalam hidup, maka kita harus berbuat baik dengan mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Kemudian, selalu mengamalkan amalan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ganjaran Pahala

Selain dekat dengan Allah SWT, keutamaan puasa tasua yaitu mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Penjelasan ganjaran pahala ini telah disampaikan dalam Al-quran maupun hadits sebagai bentuk anjuran bagi umat muslim untuk selalu menunaikan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Selain mengamalkan puasa pada bulan Muharram, kita harus memberi sedekah kepada anak yatim agar pahala yang akan didapatkan berlipat ganda yang menjadi tabungan untuk diakhirat nanti. Selain itu, bisa mengerjakan puas tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Niat Puasa Tasua

Niat Puasa Tasua

Berikut ini, lafadz doa bacaan niat puasa tasua yang dapat dibacakan, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu shauma Taasuu’aa-a lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’ala.

Nah, itulah pembahasan 7 keutamaan puasa tasua 2023 beserta bacaan niat bahasa arab, latin dan artinya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Bacaan Niat Puasa Bulan Syaban 2023 dan Keutamaannya

 

Banyak sekali amalan-amalan ibadah yang dapat dikerjakan pada bulan syaban. Selain, mengerjakan sholat nisfu syaban terdapat pula puasa sunnah yang dapat dilaksanakan pada bulan syaban tersebut. Dimana, bulan syaban menjadi bulan paling dinanti-nanti bagi umat muslim karena akan berdekatan dengan memasuki bulan Ramadhan. Lantas, bagaimana doa niatnya jika ingin mengamalkan puasa sunnah bulan syaban tersebut? Yuk, simak pembahasan bacaan niat puasa bulan syaban 2023 dan keutamaannya.

Baca Juga: Inilah Ayat Tentang Ramadhan 2023 Anjuran Menunaikan Ibadah Puasa Dalam Al-Quran

Puasa Bulan Syaban

Puasa Bulan Syaban

Puasa bulan syaban merupakan puasa sunnah yang dapat dilakukan pada bulan syaban sebelum masuk pada bulan suci Ramadhan. Waktu pelaksanaan puasa sunnah bulan syaban dikerjakan terbilang hanya beberapa hari saja. Maka, umat muslim dapat melaksanakan ibadah puasa sunnah syaban sendiri atau bersama keluarga.

Waktu pelaksanaan puasa bulan syaban telah dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Harairah RA, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,” tidak boleh berpuasa jika sudah terlewat separuh dari bulan syaban”.

Dengan melihat keterangan tersebut berarti mengerjakan puasa sunnah di bulan syaban dilakukan banyak 15 hari selanjutnya tidak dilanjutkan menunaikan puasa syaban. Maka dari itu, menyangkut pertanyaan berapa hari puasa bulan syaban maka jawabannya 15 hari. Jadi, jika di tahun 2023, maka waktu bulan puasa bulan syaban dilakukan pada tanggal 1 sampai 15 syaban 1444H atau tanggal 21 febuari 2023 hingga 8 maret 2023.

Akan tetapi jika sebelumnya diluar bulan syaban memang sudah rutin mengerjakan puasa sunnah seperti senein kamis atau ayyamul bidh. Maka lewat dari pertengahan bulan syaban masih tetap bisa melaksanakan puasa sunnah rutin tersebut.

Baca Juga: Hukum Berhubungan di Bulan Ramadhan, Suami Istri Wajib Tahu

Niat Puasa Bulan Syaban

Bacaan Niat Puasa Bulan Syaban 2023 dan Keutamaannya

Adapun, lafadz bacaan doa niat puasa nisfu syaban yang dapat dibacakan bagi orang yang menjalankan puasa sunnah di bulan syaban selama 15 hari, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘ala

Artinya : “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Keutamaan Puasa Bulan Syaban

Banyak sekali keutamaan puasa bulan syaban yang harus diketahui oleh umat muslim apabila sudah tahu jawaban berapa hari puasa nisfu syaban itu sendiri. Karena, puasa sunnah syaban ini sudah tidak asing lagi ditelinga umat islam.

Bahkan, Rasulullah SAW bersabda didalam sebuah hadits:

وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya : “Puasa sunah yang keduabelas adalah puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat”

Penjelasan didalam hadits tersebut tentu sangat jelas bahwa puasa sunnah syaban ini memiliki banyak manfaat, keistimewaan dan juga keutamaan seperti mendapatkan syafat dari Rasulullah SAW kelak di hari kiamat.

Penjelasan Puasa Bulan Syaban

Berikut ini, beberapa penjelasan puasa bulan syaban yang sering dipertanyakan bagi umat muslim, yaitu:

Bolehkah Puasa Bulan Syaban 1 Hari

Ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh umat islam didalam plafrom maupun lainnya menyangkut bolehkah puasa bulan syaban 1 hari? Jika melihat dari hal tersebut, sebetulnya tidak ada penjelasan yang mengharuskan untuk puasa syaban 15 hari. Akan tetapi, jika kita mampu mengerjakan puasa sunnah syaban sebanyak 15 hari, maka boleh dilakukan.

Dengan begitu, bila kita tidak kuat melakukan puasa sunnah syaban 15 hari maka boleh dilakukan hanya 1 hari saja. Dengan catatan agar tidak menimbulkan masalah pada aktivitas sehari-hari yang dapat menguras tenaga lebih banyak.

Bolehkah Puasa Bulan Syaban 3 Hari

Bolehkah puasa bulan sayaban 3 hari? Maka jawabannya boleh bila kita hanya mampu melakukannya dengan waktu tersebut. Dimana, setiap mengerjakan puasa sunnah tentu akan mendapatkan pahala sebagai bekal kelak diakhirat nanti. Selain itu, memiliki banyak keutamaan berapa hari puasa sunnah di bulan syaban yang tidak bisa diperhitungkan.

Begitupun, puasa sunnah lainnya seperti puasa hari senin dan kamis. Maka, orang yang mengerjakan puasa sunnah tersebut maka Allah SWT akan memberikan ganjaran kepada umat muslim yang telah melakukannya.

Nah, itulah pembahasan bacaan niat puasa bulan syaban 2023 dan keutamaannya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Kapan Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha 2023, Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

 

Selain melaksanakan ibadah hari dan merayakan hari lebaran idul adha beserta penyembelih hewan qurban, umat muslim anjurkan mengerjakan puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah. Yang mana, puasa Dzulhijjah memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan yang akan didapatkan ketika mengerjakannya. Lantas, kapan puasa Dzhulhijjah 2023 di kerjakan? Yuk, simak pembahasan kapan puasa sebelum hari raya idul adha 2023, baacan niat puasa tarwiyah dan arafah.

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha Sesuai Sunnah

Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha

Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha

Ada beberapa anjuran melaksanakan puasa sebelum hari raya idul adha 2023 yang harus dikerjakan oleh umat muslim diseluruh dunia. Salah satu puasa sunnah yang dapat dikerjakan sebelum memasuki waktu hari raya idul adha adalah puasa dzhulhijjah dikerjakan dari mulai tanggal 1 hingga 7 dzhulhijjah, puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzhulhijjah dan yang terakhir puasa arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah 2023 dan diakhiri merayakan hari lebaran membaca takbir dan melaksanakan sholat idul adha pada tanggal 10 Dzulhijjah

Di bulan Dzhulhijjah terdapat banyak amalan sunnah yang bisa dilaksanakan untuk penambah amal bekal diakhirat nanti. Yang mana, keutamaan puasa bulan Dzulhijjah 10 hari pertama memiliki dampak yang sangat baik bagi orang yang menjalankannya.

Umat islam yang mendapat panggilan Allah SWT untuk berhaji, maka meraka akan melaksanakan ibadah haji di Baitullah. Sedangkan, umat muslim yang belum mendapatkan panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji, mereka akan merayakan lebaran Idul Adha di negara masing-masing. Selain itu, melaksanakan penyembelih hewan qurban bagi umat muslim yang memiliki niat dengan ikhlas.

Niat Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha

Niat Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha

Berikut ini, bacaan niat puasa sebelum hari raya idul adha yang dapat dibacakan bagi orang yang akan menjalankannya, yaitu:

Puasa Dzulhijjah

Lafadz doa bacaan niat puasa sebelum hari raya idul adha atau puasa dzulhijjah yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 7 dzulhijjah, yaitu:

Latin: “Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala”.

Artinya, “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”

Puasa Tarwiyah

Lafadz doa bacaan niat puasa sebelum hari raya idul adha untuk melaksanakan puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, yaitu:

Latin: “Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”.

Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Puasa Arafah

Adapun, lafadz doa bacaan niat puasa sebelum hari raya idul adha dalam melaksanakan puasa arafah tanggal 9 dzulhijjah,:

Latin: “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala”.

Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Tarwiyah, Bacaan Doa Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Keutamaan Puasa Sebelum Hari Raya Idul Adha

Berikut ini, beberapa keutamaan puasa sebelum hari raya idul adha bagi orang yang menjalankan puasa sunnah bulan Dzuhijjah, puasa tarwiyah dan puasa arafah, yaitu:

Mendapat Pahala Berlipat Ganda

Keutamaan puasa sebelum hari raya idul adha yang pertama adalah akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Apabila seorang muslim mengamalkan puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah tersebut, maka Allah SWT akan memberika ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits, :

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)

Diampuni Dosa-Dosanya

Selain pahala, keutamaan puasa sebelum hari raya idul adha bagi orang yang mengerjakan puasa sunnah arafah pada tangal 9 Dzulhijjah, maka akan diampuni dosa-dosanya selama dua tahun. Hal ini tentu sangat manfaat sekali bagi umat muslim yang menjalankannya.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadist, :

Artinya, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Menahan Hawa Nafsu

Adapun, keutamaan puasa sebelum hari raya idul adha yang berikutnya adalah dapat menjaga hawa nafsu yang dapat menimbulkan amarah maupun perilaku kurang baik. Dimana, seorang muslim yang sedang berpuasa, maka syaitan tidak akan mudah masuk kedalam tubuh orang tersebut karena terhalang oleh amalan puasa sunnah yang sedang dikerjakan.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits

عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَىٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا

فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا

إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا –

أَوْ قَالَ – شَيْئًا »

Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Keutamaan puasa sebelum hari raya idul adha merupakan salah satu amalan ibadah sunnah yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, kita sebagai umat muslim tentu harus mengikuti sunnah Rasulullah SAW tersebut.

Selain itu, mencari jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT selain menunaikan segala perintah-Nya dan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW.

Nah, itulah pembahasan kapan puasa sebelum hari raya idul adha 2023, baacan niat puasa tarwiyah dan arafah yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

 

Banyak sekali umat islam yang sedang belajar tentang agama islam didalam persoalan puasa sunnah yang dilakukan pada bulan syawal. Maka dari itu, tentu pembahasan kali ini sangat membantu bagi umat muslim yang sedang mencari tahu pelaksanaan puasa syawal tersebut. Penasaran? Simak, pembahasan tata cara puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya 2023, beserta bacaan niat.

Baca Juga: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023

Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal Hukumnya

Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal Hukumnya

Melaksanakan puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya adalah sunnah bagi umat islam yang tidak mempunyai tanggungan puasa wajib seperti puasa nazar maupun qadha puasa Ramadhan. Akan tetapi, bagi umat muslim yang memiliki tanggungan puasa wajib bulan Ramadhan karena sedang sakit maupun lainnya, maka hukum puasa syawal tersebut menjadi makruh.

Puasa syawal dapat dikerjakan selama 6 hari secara berturut-turut dimulai 3 hari setelah hari lebaran idul fitri. Dengan demikian, orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah syawal akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang menjelaskan anjuran melaksanakan ibadah puasa sunnah bulan syawal selama 6 hari,:

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).

Menunaikan ibadah puasa sunnah di bulan syawal memiliki keutamaan yang sangat besar, seperti akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlimpah bagi orang yang menjalankannya. Dengan keistimewaan puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya sunnah tentu menjadi amal untuk bekal diakhirat nanti.

Tata Cara Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal

Tata Cara Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal Hukumnya 2023, Beserta Bacaan Niat

Berikut ini, tata cara puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya sunnah atau puasa syawal, yaitu:

Membaca Niat

Tata cara puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya adalah sunnah yang pertama membaca niat puasa selama 6 hari. Didalam sebuah hadist telah dijelaskan tentang puasa syawal, :

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

Dikerjakan Secara Berurutan

Selain niat, tata cara puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya sunnah itu harus dikerjakan secara berurutan. Akan tetapi, bila dilaksanakan tidak berurutan maka harus membaca niatnya secara terpisah walaupun paling utama dianjurkan harus berurutan.

Dengan begitu, umat islam yang menjalankan puasa sunnah 6 hari pada bulan syawal ini akan mendapat pahala untuk bekal diakhirat nanti.

Diutamakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan

Adapun, tata cara puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya yaitu sunnah tentu harus diutamakan untuk mengganti utang puasa Ramadhan terlebih dahulu dibandingkan mengerjakan puasa syawal. Mengapa? Karena mengqodho puasa Ramadhan sangat diwajibkan bagi umat muslim untuk membayar daripada melaksanakan puasa lainnya.

Ketika, selesai mengerjakan puasa qodho, maka boleh dilanjutkan melaksanakan puasa syawal selama 6 hari berurut-turut.

Niat Puasa 6 Hari pada Bulan Syawal

Niat Puasa 6 Hari pada Bulan Syawal

Sebagai berikut, lafadz doa bacaan niat puasa 6 hari pada bulan syawal atau lebih dikenal sering disebut puasa syawal dan mengetahui puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya sunnah, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis syawwâli lillâhi ta’âlâ”.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga: Inilah Ayat Tentang Ramadhan 2023 Anjuran Menunaikan Ibadah Puasa Dalam Al-Quran

Keutamaan Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal

Adapun, ada beberapa keutamaan puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya sunnah, yaitu:

Mendekatkan Diri kepada Allah

Keutamaan puasa 6 hari pada bulan syawal yang pertama adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dimana, umat islam dianjurkan menunaikan ibadah puasa sunnah syawal selama 6 hari berturut-turut agar mendapatkan kemuliaan disisi Allah SWT. Apalagi, seseorang yang mengerjakan puasa maka bau mulut akan lebih harus dibandingkan minyak kasturi.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist tentang keutamaan puasa syawal, :

Artinya: “Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR. Muslim).

Memperoleh Pahala yang Berlipat

Memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT termasuk salah satu bagian dari keutamaan puasa 6 hari pada bulan syawal. Dimana, umat muslim yang melaksanakan puasa sunnah syawal selama 1 minggu secara berurutan maka Allah SWT akan memberikan pahala yang lebih banyak. Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadist yang menjelaskan pahala yang didapatkan bagi umat muslim yang melakukan puasa syawal,:

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idulfitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal).” (HR. Ibnu Majah).

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Keutamaan puasa 6 hari pada bulan syawal yang berikutnya adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dimana, selama menjalankan ibadah puasa, tentu seseorang itu akan menahan rasa lapar. Sehingga, sel yang ada didalam tubuh dapat memproduksi sel darah putih yang baru dengan memiliki manfaat mencegah terjadinya infeksi.

Nah, itulah pembahasan tata cara puasa 6 hari pada bulan syawal hukumnya 2023, beserta bacaan niat yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Hukum Berhubungan di Bulan Ramadhan, Suami Istri Wajib Tahu

 

Menjalankan ibadah puasa tentu harus disertai dengan niat. Seperti halnya kita akan melaksanakan ibadah puasa sunnah tasua pada tanggal 9 Muharram. Hal ini tentu puasa tasua yang lagi dilakukan akan lebih afdhal. Lantas, bagaimana bacaan niat dalam melaksanakan puasa tasua tersebut? Mari kita simak pembahasan niat puasa 9 Muharram 2023 beserta keutamaannya.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

Puasa 9 Muharram

Niat Puasa 9 Muharram

Puasa 9 Muharram atau lebih dikenal sering disebut puasa tasua adalah ibadah puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim untuk menjalankannya. Waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram 1445 H atau tahun 2023 dilakukan pada bulan Muharram. Dimana, Muharram merupakan salah satu bulan yang paling mulia bagi umat muslim untuk melaksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah agar mendapat ganjaran dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist riyawat Imam Muslim, :

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).

Selain tasua, ada beberapa puasa sunnah yang dapat dikerjakan pada bulan Muharram, seperti puasa asyura pada tanggal 10 Muharram.

Niat Puasa 9 Muharram

Niat Puasa 9 Muharram 2023 Beserta Keutamaannya

Berikut ini, lafadz doa bacaan niat puasa 9 Muharram atau puasa tasu’a yang dapat dibacakan, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu shauma Taasuu’aa-a lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’ala.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Keutamaan Puasa 9 Muharram

Keutamaan Puasa 9 Muharram

Sebagai berikut, keistimewaan, fadilah atau keutamaan puasa 9 muharram yang akan didapatkan bagi umat muslim yang menjalankan, diantaranya:

Awal Tahun Hijriah

Keutamaan puasa 9 Muharram yang pertama merupakan sebagai awal tahun hijriah. Dimana, bulan Muharram menjadi awal pergantian tahun baru hijriah. Hal ini sangat baik diawali dengan melakukan puasa sunnah yang menjadi amal paling mulia.

Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Keutamaan puasa 9 muharram yang pertama adalah penghapusan dosa selama satu tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengatakan bahwa keistimewaan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah asyura yaitu akan terhapus dosa selama satu tahun. Dengan demikian, tentu kita sebagai umat muslim tentu harus memanfaatkan bulan Muharram menjalankan ibadah puasa sunnah.

Apabila seorang muslim mengerjakan puasa asyura dengan khusu dimulai dari niat hingga buka puasa serta melakukan berbagai macam amalan ibadah lainnya, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Puasa Utama

Puasa utama selain puasa wajib pada bulan Ramadhan adalah puasa asyura. Ini menjadikan keutamaan puasa 9 muharram yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Begitupun didalam al-quran terdapat pembahasan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan paling mulia selain dari Ramadhan.

Dengan begitu, ketika mengerjalan amal ibadah wajib maupun sunnah pada bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dan memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan. Sehingga, puasa asyura sangat penting dalam hidup bagi umat islam.

Sunnah Rasulullah SAW

Adapun, keutamaan puasa 9 muharram adalah sunnah Rasulullah SAW. Dimana, Rasulullah SAW pada masa hidupnya sering menunaikan ibadah puasa sunnah asyura sebagai bentuk teladan terhadap Nabi Musa As dan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Selain menjalankan ibadah puasa sunnah, selama bulan Muharram kita bisa melakukan ibadah lainnya seperti bersedekah kepada anak yatim, mencegah perbuatan kurang baik, memotong kuku, makan riba dan sebagainya. Semakin banyak kita melakukan ibadah wajib dan sunnah sebagai penyempurna, maka semakin banyak pula keistimewaan yang akan didapatkan.

Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Keutamaan puasa 9 muharram yang selanjutnya adalah lebih dekat kepada Allah SWT. Yang mana, selama menjalankan puasa sunnah tentu kita akan menahan rasa lapar, haus menjaga hawa nafsu dan lainnya yang bisa menimbulkan batal puasa. Maka, dengan begitu kita akan terus ingat kepada Allah SWT agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, agar kita dapat terjaga dari perilaku kurang baik dalam hidup, maka kita harus berbuat baik dengan mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Kemudian, selalu mengamalkan amalan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ganjaran Pahala

Selain dekat dengan Allah SWT, keutamaan puasa 9 muharram yaitu mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Penjelasan ganjaran pahala ini telah disampaikan dalam Al-quran maupun hadits sebagai bentuk anjuran bagi umat muslim untuk selalu menunaikan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Selain mengamalkan puasa pada bulan Muharram, kita harus memberi sedekah kepada anak yatim agar pahala yang akan didapatkan berlipat ganda yang menjadi tabungan untuk diakhirat nanti. Selain itu, bisa mengerjakan puas tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Nah, itulah pembahasan niat puasa 9 Muharram 2023 beserta keutamaannya dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: 10 Keutamaan 10 Muharram, Menjalankan Puasa Asyura 2023 Beserta Bacaan Niatnya

 

Menjalankan ibadah puasa sunnah tentu memiliki banyak keutamaan, fadilah dan keistimewaan yang akan didapatkan. Salah satu puasa sunnah yang mempunyai keutamaan sangat bagus adalah puasa asyura. Waktu pelaksanaan puasa asyura dilakukan atau dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Lantas, apa saja fadilah yang akan didapatkan ketika melaksanakan puasa asyura? Yuk, mari simak pembahasan 10 keutamaan 10 muharram, menjalankan puasa asyura 2023 beserta bacaan niatnya.

Baca Juga: 10 Keutamaan Puasa Tarwiyah, Bacaan Doa Niat Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Keutamaan 10 Muharram

Keutamaan 10 Muharram

Sebelum membahas keutamaan 10 muharram, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang puasa asyura tersebut. Dimana, puasa asyura adalah ibadah puasa sunnah yang dapat dilaksanakan pada bulan Muharram tepatnya dilakukan tanggal 10 Muharram. Asal mula awal adanya puasa asyura terjadi pada jaman Nabi Musa As ketika mendapatkan rasa syukur atas pertolongan Allah SWT dari serangan musuh yang dihadapinya.

Pada saat itu, Nabi Musa As mendapatkan mujikat atas izin Allah SWT bisa membelah lautan hingga selamat dapat menyebrangi lautan tersebut bersama para umat bani israil dari kejaran firaun. Hal ini, membuat firaun terhanyut tenggelam dalam lautan.

Ketika semasa jaman Baginda Nabi Muhammad SAW, puasa asyura ini diamalkan menjadi puasa sunnah dan puasa wajib adalah puasa Ramadhan.

Apalagi dalam beberapa bulan kedepan, akan memasuki bulan Muharram 1445 H atau tahun 2023. Nah, tentu kita sebagai umat muslim tentu bisa memanfaatkan waktu bulan tersebut untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah asyura.

10 Keutamaan 10 Muharram

10 Keutamaan 10 Muharram, Menjalankan Puasa Asyura 2023 Beserta Bacaan Niatnya

Berikut ini, 10 keutamaan 10 muharram atau puasa asyura yang akan didapatkan bagi orang yang telah menjalankannya, yaitu:

Penghapusan Dosa Selama Satu Tahun

Keutamaan 10 muharram yang pertama adalah penghapusan dosa selama satu tahun. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits mengatakan bahwa keistimewaan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah asyura yaitu akan terhapus dosa selama satu tahun. Dengan demikian, tentu kita sebagai umat muslim tentu harus memanfaatkan bulan Muharram menjalankan ibadah puasa sunnah.

Apabila seorang muslim mengerjakan puasa asyura dengan khusu dimulai dari niat hingga buka puasa serta melakukan berbagai macam amalan ibadah lainnya, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda.

Puasa Utama

Puasa utama selain puasa wajib pada bulan Ramadhan adalah puasa asyura. Ini menjadikan keutamaan 10 muharram yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits. Begitupun didalam al-quran terdapat pembahasan bahwa bulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan paling mulia selain dari Ramadhan.

Dengan begitu, ketika mengerjalan amal ibadah wajib maupun sunnah pada bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran dan memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan. Sehingga, puasa asyura sangat penting dalam hidup bagi umat islam.

Sunnah Rasulullah SAW

Adapun, keutamaan 10 muharram adalah sunnah Rasulullah SAW. Dimana, Rasulullah SAW pada masa hidupnya sering menunaikan ibadah puasa sunnah asyura sebagai bentuk teladan terhadap Nabi Musa As dan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT.

Selain menjalankan ibadah puasa sunnah, selama bulan Muharram kita bisa melakukan ibadah lainnya seperti bersedekah kepada anak yatim, mencegah perbuatan kurang baik, memotong kuku, makan riba dan sebagainya. Semakin banyak kita melakukan ibadah wajib dan sunnah sebagai penyempurna, maka semakin banyak pula keistimewaan yang akan didapatkan.

Lebih Dekat Kepada Allah SWT

Keutamaan 10 muharram yang selanjutnya adalah lebih dekat kepada Allah SWT. Yang mana, selama menjalankan puasa sunnah tentu kita akan menahan rasa lapar, haus menjaga hawa nafsu dan lainnya yang bisa menimbulkan batal puasa. Maka, dengan begitu kita akan terus ingat kepada Allah SWT agar dapat terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, agar kita dapat terjaga dari perilaku kurang baik dalam hidup, maka kita harus berbuat baik dengan mengerjakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Kemudian, selalu mengamalkan amalan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ganjaran Pahala

Selain dekat dengan Allah SWT, keutamaan 10 muharram yaitu mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Penjelasan ganjaran pahala ini telah disampaikan dalam Al-quran maupun hadits sebagai bentuk anjuran bagi umat muslim untuk selalu menunaikan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Selain mengamalkan puasa pada bulan Muharram, kita harus memberi sedekah kepada anak yatim agar pahala yang akan didapatkan berlipat ganda yang menjadi tabungan untuk diakhirat nanti. Selain itu, bisa mengerjakan puas tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Dzulhijjah dan Waktu Pelaksanaannya

Niat Puasa Asyura

Niat Puasa Asyura
Niat Puasa Asyura

Sebagai berikut, lafadz bacaan doa niat puasa asyura ketika dilakukan pada tanggal 10 Muharram dan telah mengetahui segala keutamaan 10 muharram, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: “Nawaitu Shouma Asyura-a Lillahi Ta’ala”.

Artinya: “ Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala “.

Nah, itulah pembahasan 10 keutamaan 10 muharram, menjalankan puasa asyura 2023 beserta bacaan niatnya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

 

Menjaga kebersihan diri secara rutin seperti memotong kuku merupakan salah satu ccara terbaik yang harus dilakukan. Dimana, dengan melakukan memotong kuku sangat membantu untuk membersihkan kotoran didalam sela-sela kuku agar tidak menimbulkan penyakit. Dimana, jaringan tangan kanan sering digunakan untuk memasukan makanan kedalam mulut. Hal itu, tentu harus menjaga kuku supaya tidak membawa kotoran yang masuk. Lantas, bagaimana ketika memotong kuku pada saat berpuasa? Yuk, simak pembahasan hukum memotong kuku saat puasa yang wajib diketahui bagi umat muslim.

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Memotong Kuku saat Puasa

Memotong Kuku saat Puasa

Sebelum membahas memotong kuku saat puasa, ada beberapa hal yang harus diketahui tentang suatu kebersihan diri. Yang mana, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat-Nya untuk selalu menjaga dan memelihara diri dengan kebersihan seperti membersihkan kuku. Waktu memotong kuku tentu bisa dilakukan kapan dan dimana saja pada saat kondisi kukunya sudah panjang.

Akan tetapi, dengan banyaknya sebuah pertanyaan diberbagai plafrom maupun lainnya yang memberi pertanyaan” bolehkan memotong kuku saat puasa”, Apa hukum memotong kuku saat puasa Ramadhan. Tentu dengan adaya pertanyaan tersebut akan menjadi sebuah pengetahuan bagi umat islam yang sedang belajar agama islam atau yang belum tahu hukum memotong kuku tersebut.

Kemudian, sebagai umat islam tentu anda harus pahami didalam cara memotong kuku yang baik dan benar sesuai anjuran Rasulullah SAW. Walaupun terlihat sangat mudah, tetapi hal tersebut tentunya harus diperhatikan suapaya kita mendapatkan kebiasaan dan manfaat dalam memotong kuku tersebut.

Hukum Memotong Kuku saat Puasa

Hukum Memotong Kuku Saat Puasa Yang Wajib Diketahui Bagi Umat Muslim

Hukum memotong kuku saat puasa sangat diperbolehkan. Ketika seoran muslim memotong kuku saat puasa Ramadhan, maka hukumnya tidak akan membatalkan puasa. Beberapa hadist yang menjelaskan memotong kuku termasukbagian sunnah yang harus dilakukan. Tujuannya untuk membersihkan diri yang ada didalam sela-sela kuku.

Bahkan, Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits menjelaskan tentang memotong kuku, :

“Lima hal termasuk (sunah) fitrah, yaitu; mencukur rambut kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku”

Rasulullah SAW selalu menjaga diri dengan membersihkan tubuh dengan mandi. Selain itu, Baginda Nabi Muhammad SAW juga rajin memotong kuku dan bulu lainnya ketika sudah tumbuh panjang. Manfaat memotong kuku ini dapat membersihkan kotoran yang menempel didalam selalu kuku agar tidak masuk pada mulut ketika makan.

Baca Juga: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023

Hal yang Membatalkan Puasa

Hal yang Membatalkan Puasa

Berikut ini, beberapa hal yang membatalkan puasa setelah mengetahui hukum memotong kuku saat puasa, diantaranya:

Makan dan Minum

Memotong kuku saat puasa tentu sangat diperbolehkan. Akan tetapi, hal yang membatalkan puasa sering terjadi adalah makan dan minum. Bila seorang muslim sengaja mengkonsumsi makanan ataupun minuman pada waktu puasa, maka puasanya menjadi batal.

Oleh sebab itu, tentu kita harus menahan diri dari hawa nafsu seperti tidak makan saat sedang puasa agar tidak menjadi batal. Ketika mengerjakan puasa Ramadhan dan senagaja makan karena lapar, maka hukumnya berdosa dan puasanya menjadi batal.

Memasukan Obat Pada Dubur atau Qubul

Selain memotong kuku saat puasa, ada beberapa hal yang membatalkan puasa ketika melakukan sesuatu. Seperti contoh bisa seorang muslim sedang mengalami penyakit ambien dan dibawa ke rumah sakit dan dipasang kateter urine.

Dengan kondisi tersebut, maka puasa yang sedang dilajaninya menjadi batal. Apakah berdosa? Tentu saja tidak. Karena kondisi ini sedang dalam pengobatan yang harus ditangani lebih cepat agar mendapat penanganan dengan mudah supaya cepat sembuh.

Muntah

Adapun, hal yang membatalkan puasa selanjutnya adalah muntah. Walaupun, memotong kuku saat puasa tidak membatalkan, tetapi muntah secara disengaja dan tertelan lagi maka dapat membatalkan puasa.

Sedangkan, muntah secara tidak sejaga maka tidak akan berdosa dan tidak membatalkan puasa. Dan tetap sah menjalankan ibadah puasa. Dengan begitu, tentu kita harus berhati-hati pada saat sedang berpuasa untuk menjaga diri agar tidak menimbulkan muntah.

Hubungan Suami Istri

Hal yang membatalkan puasa lainnya yaitu hubungan suami istri. Apabila seseorang yang telah berumah tangga melakukan hubungan suami istri disiang hari saat berpuasa, maka dapat membatalkan puasa. Jadi, memotong kuku saat puasa tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, melakukan hubungan suami istri dapat membatalkan puasa

Selain itu, hal yang membatalkan puasa lainnya, yaitu onani secara disengaja, nifas, haid, murtad pada saat menunaikan ibadah puasa, dan masih banyak lagi yang dapat membatalkan puasa ketika sedang melaksanakan ibadah puasa wajib maupun sunnah.

Tata Cara Memotong Kuku

Berikut ini, langkah tata cara memotong kuku sesuai sunnah nabi dan mengetahui hukumnya dalam memotong kuku saat puasa, yaitu:

  • Rasulullah SAW memberi contoh dalam tata cara memotong kuku dengan benar yaitu harus diawali dari jari telunjuk tangan kanan, kemudian dilanjutnya pada jari tengah, jari manis, jari kelingking hingga sampai ibu jari.
  • Sedangkan, cara memotong kuku tangan kiri diawali dari jari jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan berakhir pada ibu jari tangan kiri.

Nah, itulah pembahasan hukum memotong kuku saat puasa yang wajib diketahui bagi umat muslim yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Bolehkah Puasa Hari Jumat? Bagaimana Hukumnya

 

Didalam ajaran islam tidak puasa Ramadhan saja yang harus dikerjakan oleh umat islam. Tetapi, banyak sekali puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim untuk dikerjakan. Selain itu, ada juga puasa yang tidak boleh dikerjakan karena hukumnya haram, seperti puasa di hari raya idul fitri dan idul adha, puasa hari tasyrik dan lainnya. Lantas, bagaimana jika mengerjakan puasa di hari jumat? Penasaran? Mari kita simak pembahasan bolehkah puasa hari jumat? Bagaimana hukumnya 2023.

Baca Juga: Inilah Hari yg Diharamkan Puasa Dalam Ajaran Islam

Puasa Hari Jumat

Puasa Hari Jumat

Melansir dari berbagai sumber menyatakan bahwa hari jumat merupakan hari raya bagi umat muslim. Melaksanakan ibadah puasa hari jumat hukumnya makruh apabila sebelum atau setelahnya tidak terjadi melakukan puasa. Penjelasan hukum puasa hari jumat ini merujuk pada sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,:

Artinya “Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya.” (HR Bukhari).

Hukum makruh didalam islam memiliki arti yang berarti bila dikerjakan tidak mendapatkan pahala dan bisa ditinggalkan tidak masalah. Maksudnya seseorang dianjurkan untuk tidak melakukan sesuatu yang ngga ada manfaatnya. Seperti halnya melakukan merokok itu hukumnya makruh.

Hukum Puasa Hari Jumat

Bolehkah Puasa Hari Jumat Bagaimana Hukumnya

Jalaluddin As-Suyuthi dalam Nurul Lum’ah fi Khashaishil Jum’ah menjelaskan hukum puasa hari jumat secara rinci, yaitu:

“Pendapat yang paling shahih menurut madzhab kami dan ini termasuk pendapat jumhur ulama bahwa puasa hari Jumat makruh kalau tidak puasa sebelum dan sesudahnya. Sebagian pendapat mengatakan tidak makruh kecuali bagi orang yang terhalang ibadahnya lantaran puasa dan tubuhnya lemah.”

Penjelasan diatas berarti hukum melaksanakan puasa hari jumat adalah makruh bila tidak dikerjakan sebelum dan sesudanya. Namun, disetiap kalangan ulama memiliki berbagai macam pendapat dalam hal tersebut. Seperti larangan menjalankan ibadah puasa hari jumat dan sabtu. Alasan larangan puasa hari jumat diantaranya, karena hari raya, agar pelaksanaan ibadah jumat lebih afdhal, dan juga perbedaan dengan kaum yahudi.

Pada jaman Baginda Nabi Muhammad SAW, orang Yahudi selalu melaksanakan puasa hari sabtu. Maka dari itu, umat islam tidak dianjurkan mengerjakan puasa pada hari jumat tersebut. Seperti yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW telah bersabda,:

Artinya: “Janganlah khususkan malam Jumat dengan shalat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu.” (HR Muslim).

Baca Juga: Niat Puasa Bulan Dzulhijjah 10 Hari Pertama Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Pandangan Ulama Perihal Puasa Hari Jumat

Pandangan Ulama Perihal Puasa Hari Jumat

Berikut ini, beberapa pandangan ulama perihal puasa hari jumat, yaitu:

Imam Nawawi Rahimahullah

Pandangan ulama perihal puasa hari jumat menurut imam Nawawi Rahimahullah mengatakan bahwa:

“Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jumat secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jumat, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin Rahimahullah

Sedangkan, menurut syaikh Muhammad nin Sholih Al ‘Utsaimin Rahimahullah perihal puasa hari jumat mengatakan bahwa:

“Jika seseorang berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian bukan maksud untuk pengkhususan karena hari tersebut adalah hari Jumat namun karena itu adalah waktu longgarnya saat itu, maka pendapat yang tepat, itu masih dibolehkan.” (Syarhul Mumthi’).

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di Rahimahullah

Adapun, pandangan ulama perihal puasa hari jumat menurut Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di Rahimahullah, yaitu:

“Larangan mengkhususkan puasa pada hari Jumat dimaksudkan karena sebagian orang menyangka ada keutamaan disunnahkannya puasa pada hari tersebut. Dijelaskan di sini bahwa puasa pada hari Jumat itu dilarang. Sebagaimana berpuasa pada hari Id juga terlarang dan hari Jumat juga adalah hari Id pekanan.

Penjelasan keterangan tersebut alasan tidak boleh puasa hari jumat yaitu supaya umat islam dalam melaksanakan ibadah dengan khusu dengan oenuh hikmah. Selain itu, atau bisa melaksanakan puasa ketika bertepatan dengan puasa sunnah tertentu, seperti puasa daud, puasa ayaamul bidh, puasa tarwiyah maupun arafah.

Adapun, penjelasan hukum puasa hari jumat menjadi makruh seperti yang telah disampaikan dalam sebuah hadistdari Juwairiyah bint Al-Harits;

“Rasulullah SAW pernah menemuinya pada hari Jum’at dan ia dalam keadaan berpuasa, lalu beliau bersabda: ‘Apakah engkau berpuasa kemarin?’ ‘Tidak,’ jawabnya. ‘Apakah engkau ingin berpuasa besok?’ tanya beliau lagi. ‘Tidak,’ jawabnya lagi. ‘Batalkanlah puasamu’ kata Rasulullah SAW.” (HR Bukhari).

Didalam keterangan hadits tersebut menurut para ulama menjelaskan bahwa hukum melaksanakan ibadah puasa sunnah hari jumat menjadi makruh. Akan tetapi, bisa menjalankan puasa sunnah pada hari jumat tidak makruh apabila didahului puasa sunnah hari kamis dan sabtu. Selain itu, bertepatan dengan puasa sunnah lainnya, seperti puasa arafah, auasa Ayyamul Bidh dan puasa dawud

Nah, itulah pembahasan bolehkan puasa hari jumat? Bagaimana hukumnya 2023 yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Baca Selanjutnya: Niat Puasa Setelah Idul Fitri 6 Hari Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya 2023